Siarandepok.com – Zaman telah berkembang, begitu pula dengan gadget-gadget yang semakin canggih. Banyak orang tua yang membiarkan anaknya untuk memiliki gadget sendiri, biasanya alasannya agar anak tidak merengek lagi. Padahal kenyataannya gadget tidak baik untuk kesehatan anak, selalin mengganggu jam belajar anak, sinar gadget yang sering terpapar pada anak juga berbahaya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Sukwanto Gamalyono MARS, mengingatkan para orang tua agar lebih berperan aktif dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak. Sebab selain dampak jangka pendek, akan ada dampak jangka panjang yang ditimbulkan jika anak terus terpapar gadget.
“Dampaknya anak jadi sulit konsentrasi. Jadi orang tua harus mengawasi penggunaan gadget pada anak agar kesehatan mata anak-anak dapat terjaga dengan baik,” ujarnya, Kamis (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sukwanto melanjutkan, kasus dampak negatif gadget pada anak cukup banyak. Namun dia belum memiliki data detailnya. Saat ini seakan sudah pemandangan biasa anak-anak bahkan balita asyik dan berkutat dengan smartphonenya.
Banyak kasus anak yang saking asyiknya memainkan gadget sampai lupa waktu dan terus menerus tanpa jeda. Bahkan beberapa anak memainkan gadget dengan posisi sangat dekat dengan mata.
Menurut dia, menggunakan smartphone dalam kegiatan sehari-hari dan jarak dekat antara 30 – 40 cm akan menyebabkan kontraksi otot cilliaris di dalam bola mata, atau yang dikenal dengan istilah akomodasi. Akomodasi berlebihan pada mata akan merangsang timbulnya mata minus. Apalagi, anak-anak yang masih dalam usia tumbuh kembang.
Menggunakan gadget juga dapat menyebabkan sinar biru yang dihasilkan masuk ke dalam bola mata baik retina dan bagian lainnya. Oleh karenanya, ada baiknya anak-anak dikurangi menggunakan gadget agar retina dan bagian dalam mata tidak terganggu fungsinya.
Bahkan jika memang belum saatnya anak memegang gadget maka ada baiknya jangan pernah diperkenalkan.
Jika memang terpaksa si anak memegang gadget, dia menyarankan waktu idealnya adalah memberikan jeda 10 – 15 menit dalam satu jam. Ini bertujuan mencegah matanya lelah akibat akomodasi otot mata yang terpapar.
Penulis: Inggiet Yoes
Editor: Faisal Nur Fatullah