Siarandepok.com – Dalam empat tahun ini, dikabarkan berkurangnya jumlah kawasan permukiman kumuh sebesar 13.090 hektare (ha). Penurunan jumlah permukiman kumuh ini terhitung sejak 2015 hingga 2018 yang diprogramkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program yang dinamakan Kotaku itu mendapat anggaran sebesar Rp2,8 triliun dalam empat tahun. Anggaran tersebut kemudian dialokasikan melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau kita lihat, Kotaku itu nanti ada luasan ada juga keluarga. Kotaku itu anggarannya 2015-2016 sampai 2017-2018 cukup besar,” ujar Danis H. Sumadilaga selaku Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Jumat (1/3).
Sebagai upaya untuk mengurangi permukiman kumuh, Kementerian PUPR membangun jalan sepanjang 1.231.803 meter, drainase 1.241.291 meter dan 4.214 unit, perumahan 2.872 unit, jaringan air minum 176.238 meter dan 9.528 unit, serta jembatan 5.121 meter.
“Tujuannya menurunkan luas permukiman kumuh, menyediakan infrastruktur permukiman,” ucapnya.
Sebagai contoh, kawasan sungai Musi Kemuning merupakan kawasan kumuh yang kini telah dibenahi dan sudah hilang kesan kumuhnya.
“Contohnya di Banjarmasin, suatu kawasan di Kemuning, saya kira sangat baik sekali. Kemuning, Kota Banjar Baru, kawasan 46 hektare,” terangnya.
Pada 2019, sebanyak 10.530 hektare permukiman kumuh rencananya akan dirapikan dengan membangun fasilitas-fasilitas seperti jalan, jaringan air minum, jembatan, hingga perumahan.
“Apa yang kita siapkan 2019, nah ini 2019 kita lihat program Kotaku ada di 1.193 kelurahan/desa,” pungkasnya.
Penulis : Nia RS
Editor : Faisal Nur Fatullah

