Siarandepok.com – Sebuah kapal maling ikan, akhirnya berhasil ditekuk di perairan Indonesia. Sebelumnya dalam kurun waktu 10 tahun, kapal ini berhasil menjarah ikan di lautan dunia, bahkan kapal itu berhasil lolos berulang kali dari upaya penangkapan.
Selasa sore (19/2), kapal yang dikenal dengan sebutan Andrey Dolgov tersebut sedang mati-matian untuk melarikan diri dari kapal patroli Angkatan Laut (AL) Indonesia yang bersenjata lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, setiap pergerakan kapal pencuri ini tidak terlepas dari intaian pesawat tak berawak yang terus berputar-putar di atasnya hingga akhirnya kapal AL Indonesia berhasil membuat kapal pencuri ikan ini menyerah. Pengejaran ini berlangsung dramatis.
Kapal Andrey Dolgov atau yang dikenal dengan STS-50 dan Sea Breez 1 ini telah menjarah sumber daya lautan yang paling berharga, yaitu ikan. Kegiatannya ini merupakan bagian dari jaringan kriminal internasional terorganisir yang tumbuh subur di antara garis hukum maritim dengan pejabat korupsi.
Operasi penangkapan kapal dan awaknya merupakan hasil kerja sama antara polisi dan otoritas maritim, berbulan-bulan melakukan pekerjaan yang melelahkan dengan pelacakan satelit.
“Kapten dan kru terkejut telah ditangkap,” ujar Andreas Aditya Salim, bagian dari gugus tugas kepresidenan di Indonesia yang memimpin operasi untuk menjerat Andrey Dolgov.
Kapal ini ditangkap di Selat Malaka, tepatnya di jalur pelayaran utama antara semenanjung Melayu dan Pulau Sumatera.
Saat para perwira angkatan laut Indonesia naik ke kapal tersebut, ditemukan setumpuk jaring-jaring besar berulir halus yang jika digunakan akan merentang hingga 18 mil atau setara 29 km.
Dalam satu kali operasi, ikan senilai 6 juta USD atau setara 4,56 juta GBP, berhasil ditangkap dengan menggunakan jaring yang berada di atas kapal.
Ikan-ikan ini ditangkap secara ilegal, kemudian hasilnya akan dibawa ke darat untuk dijual ke pasar gelap atau dicampur dengan hasil tangkapan legal. Sehingga, ikan-ikan ini nantinya akan berakhir di rak supermarket, meja restoran, dan meja makan masyarakat.
“Kira-kira, 20% dari hasil tangkapan ikan di dunia itu ilegal. Unreported atau unregulated,” ujar Katie St John Glew yang merupakan biologis kemaritiman di National Oceanography Centre.
Apes buat Andrey Dolgov lantaran memasuki perairan Indonesia yang disebut sebagai salah satu negara yang sangat gencar memerangi praktik penangkapan ikan ilegal di bawah komando Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Sejak 2014, Susi sudah menangkap dan meledakkan 488 kapal ilegal fishing.
Penulis : Nia
Editor : Faisal Nur Fatullah
