Siarandepok.com – Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kota Depok selesai bergulir. Dari 242 pelajar yang berlomba, delapan di antaranya melaju ke Aksioma tingkat provinsi Jawa Barat.
Ketua panitia mengatakan, peserta yang mengikuti Aksioma merupakan perwakilan dari jenjang MI di 11 kecamatan yang sudah mengikuti tahap seleksi sebelumnya. Berbeda dengan olimpiade lainnya, lomba ini diikuti oleh siswa kelas I-VI.
“Alhamdulillah yang berhasil juara 1 dari delapan cabang olahraga dan seni, mewakili Depok di tingkat provinsi,” katanya, Sabtu (9/2).
Adapun delapan wakil pelajar yang akan bertanding di provinsi tersebut, pemenang juara 1 dari lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), musabaqah hifzil quran, kaligrafi, pidato, bulutangkis, tenis meja, futsal, dan atletik.
Ali menjelaskan, Aksioma adalah hajat dua tahunan yang diperuntukkan khusus pelajar madrasah. Tujuannya, untuk melahirkan bibit unggul terutama di bidang olahraga dan seni. Sehingga mampu membawa nama Kota Depok dikenal masyarakat luas.
“Mereka akan bertanding di tingkat Provinsi Jawa Barat pada 19 Februari mendatang di Kota Bekasi. Mudah-mudahan lewat ajang ini Depok dikenal sampai tingkat nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Depok memberikan ampresiasi kepada seluruh pengurus madrasah yang terus berjuang menggaungkan keberadaan madrasah di masyarakat. Sebab, masyarakat selama ini menganggap madrasah sebelah mata.
“Semakin ke sini madrasah semakin dibutuhkan oleh masyarakat, terutama terkait rambu-rambu agama dalam menata dan membangun akhlak,” ujarnya.
Dengan harapan, dalam berkompetisi siswa tidak hanya mengedepankan jiwa sportivitas. Namun, kompetisi dijadikan sebagai sarana peningkatan komunikasi antar madrasah.
“Kami mengapresiasi kegiatan seperti ini. Selain untuk membangun sportivitas, juga dapat menjadi ajang peningkatan komunikasi. Khususnya antar-MI di Kota Depok untuk berbagi informasi. Serta melalui ajang ini melahirkan atlet berprestasi hingga internasional,” tutup Pradi.
Penulis : Dian Mutia Sari
Editor : Muthia Dewi Safira
Komentar