Bisa Digunakan Industri, Balai Kemenperin Ciptakan Alat Pantau Kualitas Udara

- Reporter

Sabtu, 12 Januari 2019 - 21:16

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penerapan teknologi internet dalam riset saat ini semakin diprioritaskan. Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, telah memanfaatkan teknologi berbasis internet dalam penelitian yang menghasilkan Digital Impinger. Upaya ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam menciptakan inovasi guna mendongkrak daya saing industri nasional.

“Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat terutama dalam bidang elektronika dan internet. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, BBIHP Makassar merancang alat untuk pemantauan kualitas udara ambien, yang disebut Digital Impinger. Alat ini berbasis pada teknologi internet of things (IoT),” kata Kepala BPPI Kemenperin Ngakan Timur Antara di Jakarta, Sabtu (12/1).

Menurut Ngakan, secara umum Digital Impinger terdiri dari komponen seperti tranduser sensor-sensor gas, pompa-pompa vakum, sensor kecepatan alir gas, perangkat transfer data (Wifi atau modem) yang terhubung ke mikrokontroller. “Pengoperasian Digital Impinger ini lebih mudah dan dapat juga dioperasikan melalui smartphone,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, pengaturan kecepatan alir pompa-pompa vakum dan waktu operasional lebih akurat. Secara berkala, Digital Impinger akan mengirimkan data melalui jaringan internet seperti Wifi atau modem ke server. Kemudian data ini dapat dilihat pada komputer PC, laptop atau smartphone.

“Data dari Digital Impinger yang dikirim ke server akan disimpan dalam database. Data ini dapat di akses dan ditampilkan sesuai kebutuhan kapan pun dan dimanapun. Data juga dapat dikalkulasi ulang dan dibuat secara statistik dalam bentuk grafik atau format lain,” paparnya.

Ngakan mengemukakan, Digital Impinger yang dibuat oleh tim peneliti BBIHP Makassar ini dilengkapi empat sensor (NH3, O3, H2S dan CO). Alat ini dapat juga dioperasikan sebagai impinger manual, karena BBIHP telah merancang tempat atau instalasi untuk botol-botol impinger sebanyak empat buah untuk mengantisipasi pengujian gas-gas lain yang belum memiliki sensor, seperti gas belerang oksida (SOx), nitrogen  oksida (NOx), dan lain-lain. Namun pengoperasiannya tetap menggunakan smartphone.

“Sebagai perbandingan, alat uji udara ambien yang hanya memiliki sensor dengan fungsi yang sama di pasaran saat ini mempunyai harga tidak kurang dari Rp150 juta. Namun perlu dicatat juga bahwa alat ini tidak bisa dioperasikan sebagai impinger manual karena tidak memiliki tempat pemasangan botol-botol impinger. Jadi hanya bisa mengukur kualitas udara ambien sesuai dengan sensor yang dimiliki.” jelasnya.

Udara ambien merupakan udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan dapat memengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Untuk mendapatkan udara ambien yang berkualitas baik, perlu dilakukan monitoring dan pengendalian pencemaran udara. Hal ini juga dibutuhkan oleh industri dalam mendukung proses produksinya.

“Artinya kami juga mendorong perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia untuk menerapkan standar industri hijau,” ujarnya. Apalagi, Kemenperin bertekad untuk terus mendorong sektor industri manufaktur di Indonesia agar semakin meningkatkan kegiatan yang terkait dengan circular economy.

Pengukuran kualitas udara ambien dalam rangka monitoring tersebut bertujuan untuk mengetahui konsentrasi zat pencemar yang ada di udara. Data hasil pengukuran tersebut sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan, diantaranya untuk mengetahui tingkat pencemaran udara di suatu daerah atau untuk menilai keberhasilan program pengendalian pencemaran udara yang sedang dijalankan.

Berita Terkait

Warga Kota Depok Tidak Perlu Tergantung Musrenbang Untuk Selesaikan Lingkungan RW, Supian Suri Punya Solusinya
Zona Madina Dompet Dhuafa Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Madinah 
Rayakan HUT RI ke-79, Milenial Supian Suri Adakan Berbagai Macam Perlombaan
Sah! Supian Suri Satu-satunya Calon Wali Kota Depok Bergelar Doktor
DPRD Depok Gelar Rapat Paripurna Tuk Peringati HUT Depok Ke-25
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra
Supian Suri Diprediksi Menang Dalam Pilkada 2024 Karena Bakal Diusung Koalisi Parpol Besar
KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 08:43

Wihaji Apresiasi Inovasi Rumah Ceting sebagai Upaya Perangi Stunting di Bogor

Sabtu, 14 Desember 2024 - 08:41

Kembali lagi, Depok Bersatu untuk Palestina Merdeka

Sabtu, 14 Desember 2024 - 08:39

Jalin Kerjasama Dengan Malaysia, Yunani dan Siprus, FMIPA UI Resmikan Program SustainaBlue Berkelanjutan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 08:32

Tajamkan Program Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional, Disporyata Kota Depok Gandeng CV Dirgantara Sejahtera Bersama untuk mengadakan Pelatihan Pemasaran Digital

Sabtu, 14 Desember 2024 - 08:25

Gerakan Ayo Peduli Sesama Resmi Mendapatkan Izin Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dari Dinsos Kota Depok

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:01

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Berhasil Raih Penghargaan ZI Wbbm

Rabu, 11 Desember 2024 - 08:25

K3S Bogor Tengah Goes To Garut Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Kota Depok

Selasa, 10 Desember 2024 - 19:09

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Kampus Putri adakan Kegiatan Perfotoan Tahunan Santriwati Primago Angkatan IV Tahun 2024-2025

Berita Terbaru

Berita

Kembali lagi, Depok Bersatu untuk Palestina Merdeka

Sabtu, 14 Des 2024 - 08:41