JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI), BNP2TKI berkerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka seleksi penerimaan CPNS di 2018 melalui tes Computer Assisted Test (CAT) BKN. Dengan penerimaan yang dibutuhkan sebanyak 47 formasi, untuk diisi oleh umum, disabilitas dan putera Papua.
Sampai tahap penyaringan saat ini (08/11/18), sebanyak 87 kandidat lulus dalam rangkaian seleksi kompetensi dasar (SKD) dan mengikuti tahapan selanjutnya, Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang diselenggarakan di Wisma Hijau, Cimanggis Depok, 08 s.d 10 Desember 2018. Seleksi SKB CAT BKN meliputi Tes Praktek Kerja, Tes Wawancara, Psikotest dan Bahasa Inggris.
Sejumlah kandidat mengaku telah melakukan persiapan untuk menjalani tes SKB, walau kebanyakan dari peserta sudah memiliki pengalaman bekerja namun merasa tegang dan grogi. Diantara sejumlah kandidat yang melamar, ada yang masih berstatus aktif sebagai pegawai salah satu bank di Jakarta, ada yang berstatus pegawai swasta dan honorer instansi pemerintahan.
Seperti dikatakan Joel Deo Rejeki Siadari (24) dari kota Medan, sarjana psikologi salah satu universitas swasta di Medan yang melamar untuk formasi pengelola TKI/PMI, walaupun sudah terbiasa dengan dunia kerja tapi tetap saja grogi dalam menjalani tes wawancara.
“Grogi dan jantungan rasanya, karena yang mewawancarai adalah pejabat-pejabat. Ya itulah adanya, sejauh ini saya merasa sudah maksimal,” ujarnya.
Sementara, Cynthia Prisca Safitri (28), lulusan administrasi negara Universitas Sebelas Maret, Solo yang saat ini masih berstatus sebagai salah satu pegawai bank di Jakarta mengatakan alasan ingin ikut test menjadi CPNS karena minatnya dengan hubungan dan pelayanan publik.
“Saya memperoleh infomasi penerimaan CPNS ini dari teman, dan waktu tahun 2017 pernah ikut test, namun gagal karena di TIU skor beda selisih hanya 1 point saja dengan pesaing lainnya, semoga tahun ini bisa diterima,” ungkapnya.
“Alhamdulillah sudah lega walau tadi deg-degan, agak belibet karena grogi, tapi bisa jawab semua. Pertanyaan paling susah adalah kesediaan jika ditempatkan ke daerah,” jawabnya sambil tertawa. Dirinya berpesan kepada BNP2TKI agar terus mengaktifkan informasi di twitter supaya bisa dilihat dan diakses publik.
Deputi Penempatan, Teguh Hendro Cahyono dan Deputi Kerjasama Luar Negeri dan promosi, Elia Rosalina yang turut menjadi pewawancara dalam SKB CAT BKN mengungkapkan, semoga dengan bertambahnya pegawai-pegawai baru ini menjadi modalitas bagi BNP2TKI kedepannya.
Sementara itu, Sekretaris Utama, Tatang Budi Utama Razak, menyatakan bahwa dari 87 orang yang diwawancarai, relatif baik beberapa dan masih banyak yang jauh dari harapan, utamanya dalam hal kemampuan bahasa inggris.
“Dari proses seleksi ini harapannya dapat memperoleh CPNS terbaik, untuk menjadi aparatur sipil negara di era industri 4.0 dimana standar yang dibutuhkan cukup tinggi,” ungkap Tatang Razak. “Apabila tahun ini belum memenuhi jumlah kebutuhan, karena kandidat yang diseleksi belum memenuhi standar yang dibutuhkan, maka tahun depan kita akan minta pengadaan CPNS lagi,” jelasnya.
