Ini Cara Pendidikan Pengajaran Nahwu Sorof Untuk Generasi Santri Milenial

- Reporter

Minggu, 28 Oktober 2018 - 09:23

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com- SALATIGA, (28/10) – Tradisi literasi (membaca dan menulis) Arab menempati posisi penting dalam perkembangan dunia ilmu pengetahuan Islam. Ia menjadi jembatan penghubung antara ajaran Islam (wahyu al-Qur’an) dengan peradaban-peradaban (terutama khazanah intelektual). Tradisi literasi juga sangat berguna, karena mampu mendokumentasikan wahyu dalam bentuk teks tertulis, yang memungkinkan untuk dikaji oleh generasi Islam pada masa-masa selanjutnya termasuk generasi milenial saat ini.

Suasana sosialisasi pengajaran nahwu sorof untuk santri generasi milenial

Melalui workshop metode pengajaran Nahwu shorof dan metode Tamyiz di Pondok pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (WALI), Salatiga, Jawa Tengah. (27/10), acara tersebut turut dihadiri oleh Husein Sanusi sebagai praktisi media serta diikuti oleh guru – guru TPQ dari daerah Salatiga dan sekitarnya.

Pimpinan Ponpes Wali, Kyai Anis Maftuhin mengatakan, akan menciptakan insan Literasi dikalangan santri Ponpes Wali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kemajuan literasi Islam sangat ditentukan oleh kemampuan generasi muslim dalam menguasasi ilmu nahwu sorif Sebagai kunci untuk memahami mayoritas literasi Islam yang berbasis bahasa arab,” ungkap Kyai Anis Maftuhin kepada para peserta.

Senada dengan Kyai Anis Maftuhin, Pembina yayasan Wali, Luqman Hakim Arifin menambahkan bahwa pengajar pesantren harus melek teknologi agar pembelajaran semakin inovatif.

“Para pengajar pendidikan Islam harus adaptis dengan perubahan teknologi dan kultur genarasi. Hal itu agar pelajaran yg diajarkan menjadi semakin menarik bagi milenial,” kata Luqman.

Diketahui pengajaran ilmu Nahwu Shorof  sebenarnya hanya membahas dari pola kalimat, unsur kalimat, dan strukturnya. Bersama dengan metode Tamyiz (metode cepat 100 jam) diharapkan santri dapat mahir terjemah Al-Qur’an dan membaca kitab kuning.

<

Berita Terkait

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi
104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor
Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal
LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024
3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok
Gelar Open House, Ribuan Warga Depok Berbondong-bondong Datangi Kediaman Supian Suri
Apakah Kita Masih Fitri?
Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 06:42

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Senin, 8 April 2024 - 09:21

Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Jumat, 5 April 2024 - 10:45

Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Berita Terbaru