Topang Industri 4.0, Menperin Resmikan Pabrik Serat Optik Senilai USD 44 Juta

- Reporter

Selasa, 25 September 2018 - 18:39

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Perindustrian terus memacu pertumbuhan industri kabel serat optik sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan digital di dalam negeri. Langkah ini menjadi program prioritas untuk kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Di era digital saat ini, sistem komunikasi menuntut adanya efisiensi dalam pengiriman informasi dari narasumber ke penerima. Hal ini mendorong pengembangan teknologi kabel baru untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem komukasi tersebut,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Peresmian Pabrik Kabel Serat Optik PT. ZTT Cable Indonesia di Karawang, Selasa (25/9).

Oleh karena itu, kabel serat optik berperan penting dan menjadi kabel yang paling banyak digunakan di dalam teknologi komunikasi modern karena mampu mentransmisikan cahaya dengan frekuensi tinggi. Apalagi, adanya internet of things (IoT), kebutuhan kabel serat optik akan semakin pesat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasalnya, sejumlah industri tengah bertransformasi memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam menopang proses produksinya agar lebih terintegrasi, efisien, dan produktif. “Jadi, tentunya apabila infrastruktur digital ini sudah terbangun, kami meyakini industri manufaktur kita bisa berdaya saing tinggi guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” tutur Menperin.

Dengan demikian, menjadi peluang besar bagi pelaku usaha yang berminat mengembangkan industri kabel serat optik di dalam negeri untuk memenuhi permintaan domestik, di mana pasokan lokal saat ini baru mencapai 60 persen.

“Maka itu, kami memberikan apresiasi kepada PT. ZTT Cable Indonesia yang telah berinvestasi. Upaya ini juga sangat relevan untuk mendukung perekonomian nasional saat ini, dengan menambah kemampuan industri dalam negeri dan mampu mensubstitusi impor,” paparnya. Rencananya pabrik ini melakukan kegiatan produksi pada Oktober 2018.

PT. ZTT Indoneisa merupakan bagian unit usaha dari Jiangsu Zhongtian Technology yang didirikan di Jiangsu, China pada tahun 1978. Selain berekspansi di Indonesia, Jiangsu Zhongtian Technology telah mendirikan pula pabrik di India, Brasil, Uzbekistan, dan Maroko.

PT. ZTT Cable Indonesia mulai dibangun pada Februari 2017 di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, Jawa Barat, dengan lahan seluas 36.300 m² dan total nilai investasi mencapai USD44,5 juta. Perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 500 orang.

Selanjutnya, pabrik ini memiliki kapasitas produksi untuk kabel serat optik sebanyak 1 juta km per tahun, serat optik sebanyak 3 juta meter per tahun dan ground wire sebanyak 2 juta meter per tahun. “Efek positif berantai dari pembangunan pabrik PT. ZTT Cable Indonesia ini diharapkan adanya transfer teknologi, penyerapan tenaga kerja, dan kegiatan ekonomi lainnya,” lanjut Airlangga.

Bahkan, dengan dibangunnya pabrik baru ini diperkirakan dapat mengurangi impor kabel serat optik sebesar 8-10 persen dari kebutuhan per tahun sehingga bisa menghemat devisa hingga USD500 juta. Saat ini, kebutuhan kabel serat optik di Indonesia mencapai 9 juta km per tahun.

Perusahaan ini juga memproduksi perlengkapan dan aksesoris jaringan listrik. Misalnya, konduktor listrik sebanyak 20 ribu ton per tahun dan kabel fitting sebanyak 150 ribu set per tahun. Basis pelanggan perusahaan terutama ditujukan untuk pasar nasional dan Asia Tenggara.

TKDN Dioptimalkan
Pada kesempatan yang sama, Menperin menyampaikan, pihaknya akan lebih gencar mendorong program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) di setiap proyek, terutama pada pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pemerintah. Hal ini sejalan dengan implementasi Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri.

“Kabel serat optik merupakan salah satu dari tujuh jenis produk yang berpotensi untuk dikembangkan melalui kebijakan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” jelasnya.

Keenam produk lainnya, yaitu telepon seluler, panel surya, televisi digital, internet of things (IoT), lampu LED, dan smart card. “Untuk dua jenis produk, yakni telepon seluler dan panel surya saat ini sudah diterapkan kebijakan TKDN-nya,” imbuh Airlangga.

Menperin menilai, penggunaan kabel serat optik buatan lokal cukup berpeluang besar seiring dengan pengembangan infrastuktur telekomunikasi di dalam negeri. Misalnya, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah mencanangkan proyek Palapa Ring.

Proyek tersebut akan menjangkau sebanyak 440 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan sejauh 21.807 kilometer. “Pengoptimalan TKDN ini diharapkan dapat menggenjot kemampuan produksi industri dalam negeri,” tuturnya.

Oleh karena itu, melalui tugas Tim Nasional P3DN, akan dilakukan pemantauan penggunaan produksi dalam negeri sejak tahap perencanaan dalam pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, lembaga pemerintah lainnya, satuan kerja perangkat daerah, BUMN, BUMD, dan badan usaha

Kemudian, Tim Nasional P3DN juga melakukan promosi dan sosialisasi mengenai penggunaan produksi dalam negeri, mendorong pendidikan sejak dini mengenai kecintaan, kebanggaan, dan kegemaran menggunakan produksi dalam negeri, serta memberikan akses informasi produksi dalam negeri.

Susunan keanggotaan Tim Nasional P3DN, terdiri dari Ketua: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Wakil Ketua: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Ketua Harian: Menteri Perindustrian. Tim Nasional P3DN ini akan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden paling sedikit satu kali dalam enam bulan atau sewaktu-waktu diperlukan.

Sementara itu, dalam upaya menarik investor untuk membangun industri serat optik di Indonesia, pemerintah telah memberikan beberapa fasilitas insentif fiskal, di antaranya fasilitas tax holiday dan tax allowance untuk industri teknologi informasi dan komunikasi.

“Pemerintah juga memberikan fasilitas insentif berupa bea masuk di tanggung pemerintah (BMDTP) atas impor bahan atau bahan untuk pembuatan kabel serat optik,” ujar Menperin.

Selanjutnya, pemerintah sedang fokus meningkatkan keunggulan industri nasional agar lebih kompetitif di kancah global. “Misalnya, pemerintah mengambil langkah pengembangan fasilitas yang mendukung pertumbuhan industri seperti pembangunan infrastruktur energi dan transportasi serta fasilitasi lainnya yang dapat mendongkrak keunggulan kompetitif industri,” paparnya.

Berita Terkait

Kabid Plt Operasional Disdamkar dan Penyelamat Depok Tanggapi Video Pernyataan Petugas Damkar UPT Cimanggis
BKKBN Jawa Barat Akan Menggelar Kegiatan Forum Data Keluarga Provinsi Jawa Barat: Diseminasi dan Rilis Hasil Verifikasi Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting dan Pemutakhiran Pendataan Keluarga Provinsi Jawa Barat Tahun 2024
Warga Kota Depok Tidak Perlu Tergantung Musrenbang Untuk Selesaikan Lingkungan RW, Supian Suri Punya Solusinya
Zona Madina Dompet Dhuafa Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Madinah 
Rayakan HUT RI ke-79, Milenial Supian Suri Adakan Berbagai Macam Perlombaan
Sah! Supian Suri Satu-satunya Calon Wali Kota Depok Bergelar Doktor
DPRD Depok Gelar Rapat Paripurna Tuk Peringati HUT Depok Ke-25
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:46

Pabrik Narkoba di Cimanggis Depok ber-Omset belasan Milyar di Grebek!

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:07

SMP Pratiwi Junior High School Kota Depok Adakan Kegiatan Study Tour Ke Jogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:03

SMK Tadika Pertiwi Depok Adakan Kunjungan Industri Ke Bandung Bersama DIrgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 18 Januari 2025 - 13:05

Tingkatkan Kekompakan dan Sinergitas Kinerja, Jajaran ASN Kemendukbangga/BKKBN Retreat di Sesko AD

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:44

“SMP Tirtajaya dan Siaran Depok Sepakat Sinergi Promosi Sekolah Berkualitas dan Terjangkau”

Jumat, 17 Januari 2025 - 20:25

Hore…Anggaran Ziarah Gratis atau Wisata Keberagaman Rp 25 Juta/RW

Jumat, 17 Januari 2025 - 20:16

Tunggu Keputusan Pemerintah, KPU Prediksi Pelantikan Supian-Chandra di Maret

Kamis, 16 Januari 2025 - 16:30

Jabar Punya Kaper Anyar:Mendukbangga Dorong Inovasi Dan Integrasi Program Strategis

Berita Terbaru