JAKARTA – Kurs Rupiah terus melemah, dilansir Bloomberg, selasa (18/09) mata uang Rupiah melemah 39 poin ke Rp 14.919 per Dolar AS. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pangan, Agroindustri, dan Kehutanan Benny Pasaribu mengatakan, sebenarnya Rupiah tidak melemah, yang terjadi adalah Dollar US yang menguat. Ia mengatakan, Situasi seperti ini harus dimanfaatkan bagi pelaku UMKM terutama mereka yang berbasis ekspor.
Menurut Benny, dampak penguatan Dollar AS ini terhadap perekonomian tentunya dirasakan bervariasi oleh dunia usaha dan masyarakat. Bagi eksportir hal ini sangat menguntungkan sehingga membuat produk-produk Indonesia makin dihargai di pasar Internasional.
“Dalam dunia usaha terutama dalam sektor pertanian, Eksportir sedapat mungkin harus membangun jaringan Supply Chain dengan bahan baku dari dalam negeri, karena pada dasarnya kita mampu memproduksi sangat besar bahan baku dari pertanian kita sendiri. ” kata Benny Pasaribu, ditemui dalam acara Dialog Nasional UMKM di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (18/09)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, penggunaan produk unggulan daerah dan pemberdayaan UMKM perlu dijadikan prioritas. Baik di tingkat pusat maupun pemerintah daerah.
Ia mencontohkan, salah satu pelaku UMKM termuda bernama Adi Putra. Ia merupakan salah satu peraih penghargaan sebagai pelaku usaha sukses ekspor yang di temuinya dalam acara Dialog Nasional dan Deklarasi Kebangkitan UMKM.
Penghargaan tersebut diberikan Gubernur Riau atas ekspor prodak UMKM Midlle Grade 2007. Komoditi yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah cocofiber atau serabut kelapa yang sudah sering dia ekspor ke Thiongkok.
“Bersama Kadin para pengusaha mikro yang selama ini belum banyak mendapatkan arahan dan pembinaan semoga bisa terfasilitasi. Harapan ini wajar, mengingat secara kuantitas, pengusaha mikro menempati jumlah terbesar dari skala usaha yang ada di Indonesia,” pungkas Benny.
Ditemui di lokasi yang sama, Adi menuturkan, sejak ia bergabung dengan Kadin ia merasa sangat terbantu dengan peluang yang diberikan Kadin. Seperti pembinaan hingga dalam pembuatan surat ijin untuk mempermudah saya dalam mengekspor barang.
“Hal ini membuat UMKM kita bisa menjadi lebih gesit dan lebih tertantang dalam berproduksi,“ kata Adi.
