Siarandepok.com – Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok yang bertempat di Aula Bappeda, Lantai 3, Gedung Dibaleka Kota Depok pada Selasa, 6 Maret 2018 lalu, dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK. mengatakan bahwa Kota Depok adalah kota dengan persentase penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling sedikit di Indonesia.
“Depok adalah paling rendah angkanya yang menderita IMS dan HIV/AIDS di seluruh Indonesia,” ungkap dr. Dewi saat tengah memberikan pemaparan tentang bahayanya penyakit infeksi menular seksual.
Seperti yang dikatakan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris pada sambutannya dalam kegiatan yang berlangsung Selasa lalu tersebut. Saat itu, Idris memaparkan bahwa hingga saat ini, menurut data yang telah dihimpun oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Depok, sebanyak 988 orang masyarakat Kota Depok yang memiliki riwayat penyakit HIV/AIDS, 353 orang di antaranya adalah pelaku homoseksual/gay.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Khusus data dari Kota Depok, data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Depok tahun kemarin bahwa ada sebanyak 988 penderita HIV/AIDS. Di mana dari jumlah tersebut sebagian besar atau sekitar 353 adalah perilaku homoseksual, LSL (Laki-laki Seks dengan Laki-laki),” ungkap Idris saat memberikan sambutan dalam kegiatan FGD tersebut.
Hal tersebut tentu saja menjadi suatu keresahan tersendiri. Terlebih, menurut Idris, banyaknya terjadi penularan IMS ini disebabkan oleh perilaku penyimpangan seksual. Ia juga mengatakan bahwa nantinya bisa saja perilaku ini dapat menggiring pelakunya ke dalam masalah sosial lainnya seperti narkoba, ataupun tindakan kriminal lainya.
“Hal ini menunjukkan bahwa perilaku yang menyimpang ini sangat berdampak buruk terhadap penularan penyakit menular seksual. Selain itu, perilaku ini juga berpotensi menggiring ke arah masalah sosial lainnya, seperti penggunaan narkoba dan minuman keras, dan tindakan kriminal lainnya,” papar Idris.
Penulis: Suci Cahyani
Editor: Siti Melyana