Siarandepok.com– Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. H. Wihaji, menyempatkan diri turun langsung ke Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, di tengah agenda Rapat Koordinasi Akhir Tahun di Novotel Bogor, Selasa (2/12/2025).
Didampingi Wakil Menteri Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wakil Bupati Bogor H. Ade Ruhandi, serta jajaran pemerintah daerah dan warga, Wihaji memimpin aksi sosial berupa bedah rumah dan intervensi gizi bagi keluarga berisiko stunting.
Menurut Wihaji, kehadiran rombongan di lapangan bertujuan memastikan kondisi keluarga yang masuk kategori KRS (keluarga berisiko stunting) serta memberikan bantuan nyata.
“Kami melihat langsung kondisi keluarga yang asupan gizinya kurang, air bersih terbatas, dan sanitasi belum memadai. Karena itu hari ini kita bantu rumahnya, jambannya, hingga sanitasi dan intervensi gizinya,” ujar Wihaji.
Untuk memperkuat kepedulian para peserta rakor, Wihaji mengajak seluruh pejabat dan pendamping untuk ikut kerja bakti bersama warga.
“Saya minta semua turun tangan, biar tahu rasanya. Mengetahui itu satu hal, merasakan itu beda,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Wamen, Wakil Bupati, hingga jajaran BKKBN turut mengambil peran—mulai dari membantu memasak hingga mengaduk adukan bangunan.
Wihaji juga memaparkan bahwa jumlah KRS di Indonesia masih besar, mencapai 8,6 juta keluarga. Kabupaten Bogor termasuk wilayah prioritas mengingat jumlah penduduk yang tinggi. Ia menegaskan bahwa penurunan stunting merupakan program nasional yang menjadi perhatian langsung Presiden.
Program MBG (Makan Bergizi Gratis) disebut akan diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD, dengan skema bantuan yang siap menutup kebutuhan hingga enam bulan sampai satu tahun sebelum teregistrasi dalam program reguler.
“Target nasional saat ini 19,8 persen. Bogor sudah di angka 18 persen, di bawah rata-rata nasional. Tahun 2029 ditargetkan turun menjadi 14 persen,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi mengapresiasi sinergi pemerintah pusat dan daerah yang dinilai selaras dengan program rumah tidak layak huni yang juga sedang berjalan di kabupaten tersebut.
“Terima kasih kepada Pak Menteri dan Bu Wamen. Upaya penurunan stunting di Jawa Barat sudah menunjukkan hasil dan ini perlu terus dikawal, terutama melalui pola hidup sehat dari rumah,” katanya.
Ade juga menegaskan bahwa dukungan pemerintah pusat terkait air bersih dan sanitasi sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo, dan memastikan bahwa Kabupaten Bogor akan terus memperkuat kolaborasi lintas dinas dalam penanganan stunting.










