Siarandepok.com – Senafas dengan gaya kepemimpinan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hj. Yeti Wulandari, SH, menunjukkan konsistensi politik kerakyatannya melalui Reses ke-3 Masa Sidang III Tahun 2025.
Kegiatan yang digelar pada Jum’at (3/10/2025) di Lapangan RT/3, RW/1, Jalan Benda Kramat, Gg. Semar, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, memperlihatkan pola kerja legislator yang dekat dengan warga.
Usai Reses dan langsung tinjau lokasi terdampak banjir, Srikandi Gerindra Kota Depok ini menegaskan, bahwa dirinya mengadopsi gaya kepemimpinan Presiden Prabowo yang menekankan kerja nyata dan keberpihakan kepada rakyat.
“Pak Prabowo selalu mengingatkan agar pemimpin jangan jauh dari masyarakat. Saya belajar dari beliau bahwa politik harus diwujudkan dalam aksi konkret, bukan sekadar janji”, ujar Hj. Yeti di lokasi terdampak banjir, Jum’at 3/10/2025.
Pimpinan DPRD Kota Depok empat periode ini menyebut, bahwa dirinya tidak menjadikan reses semata sebagai forum formal serap aspirasi. Ia memilih langsung turun meninjau titik-titik permasalahan yang dirasakan masyarakat, salah satunya drainase di RW 1.
“Persoalan ini selama bertahun-tahun menjadi sumber genangan dan banjir lokal, namun kerap luput dari penanganan serius pemerintah daerah, dan sengaja reses ketiga kita tempatkan disini agar keluhan warga bisa segera kita atasi bersama”, terangnya.
Konsistensi Politisi Wanita Gerindra jebolan Fakultas Hukum Universitas Pancasila ini, menaruh perhatian pada isu infrastruktur dasar seperti drainase dapat dipahami sebagai bentuk implementasi politik representatif yang berbasis kebutuhan publik.
Dengan meninjau langsung kondisi lapangan, dirinya berupaya memastikan bahwa suara warga tidak berhenti sebagai data aspirasi, melainkan terkonversi menjadi agenda kebijakan konkret, dan langkah ini memperlihatkan perbedaan gaya kepemimpinan politik nya yakni : dari sekadar simbolis menjadi substantif.
“Reses tidak boleh berhenti sebagai kewajiban administratif, melainkan dikembangkan menjadi instrumen kontrol dan advokasi kebijakan. Bagi masyarakat, sikap semacam ini memperkuat legitimasi wakil rakyat yang bekerja dengan paradigma pelayanan yang harus dilakukan dengan tupoksi Wakil Rakyat yang sebenarnya”, ungkapnya
Dalam kerangka yang lebih luas, anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini pun menerangkan, bahwa tindakannya tersebut dapat dibaca sebagai ‘Pembumian’ visi Astacita Prabowo Subianto di level lokal.
“Astacita menekankan pembangunan berkeadilan, salah satunya melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Drainase, meski tampak sederhana, justru menyentuh aspek vital kesejahteraan karena berkaitan langsung dengan kesehatan, lingkungan, dan produktivitas warga”, bebernya.
“Keterhubungan antara agenda nasional dan kerja lokal ini juga menegaskan kesinambungan garis partai, dan Gerindra di Depok berupaya menunjukkan, bahwa program partai bukan sekadar slogan politik, melainkan dapat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat”, tandasnya.
Dengan demikian, reses Hj. Yeti Wulandari di Cimanggis tidak hanya menjadi kegiatan rutinitas tahunan DPRD, tetapi juga wujud artikulasi politik kerakyatan yang berpijak pada realitas sosial.
Statement Srikandi Gerindra Kota Depok yang mengadopsi gaya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto semakin menegaskan, bahwa reses bisa ditransformasikan menjadi instrumen advokasi nyata, sejalan dengan visi pembangunan nasional yang tengah digelorakan di era pemerintahan saat ini menuju Indonesia Emas di masa depan.(Arifin)

