oleh

TERIMA KASIH SANG PENCERAH (Catatan Ringan Menjelang Musda Muhammadiyah Depok)

Penulis :Khairulloh Ahyari)*

Beberapa hari ini hati saya bungah. Ada dua sebabnya. Pertama, di medsos dan media online beredar foto bersama antara dua tokoh bangsa.

Keduanya akrab, saling menghormati, dan penuh dengan kekeluargaan.

Mereka adalah Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir.

Ya, bertempat di Kantor PBNU Jl. Keramat Raya,  pada Kamis, 25 Mei 2023, telah terjadi silaturahmi yang bersejarah dan penuh makna.

Rombongan PP Muhammadiyah bersilaturahmi dengan pimpinan PBNU.

Selesai pertemuan, Prof. Haedar Nashir kepada awak media menyampaikan tentang tiga agenda kerjasama NU dan Muhammadiyah.

Pertama, kerjasama dalam konteks kepemimpinan moral.

Kedua, mendorong terciptanya ekonomi berkeadilan.

Ketiga, berkomitmen memandu umat agar menjadi cerdas, damai, bersatu dalam keragaman, dan semakin maju dalam setiap sektor kehidupan. Semoga ketiganya bisa terwujud.

Sebab kedua hati saya bungah, karena hari ini akan dibuka Musda Muhammadiyah Depok.

Musda dilaksanakan di Perguruan Muhammadiyah Cinangka, 27-28 Mei 2023.

Adapun tema Musda adalah “Menguatkan Gerakan Pencerahan, Memajukan Kota Depok”. Tema yang simpel tetap sangat luas dan dalam maknanya.

Sebagai orang yang dibesarkan dan hidup dalam tradisi nahdliyin, saya tidak sepenuhnya paham tentang Muhammadiyah.

Tapi, dalam pandangan saya, bangsa Indonesia, juga pemerintah dan negara, baik lokal maupun nasional, patut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Muhammadiyah sebagai sang pencerah.

Paling tidak ada empat alasan bangsa ini berterima kasih kepada Muhammadiyah

Pertama, Muhammadiyah telah menjadi suluh dan penjaga moral bangsa. Bahkan sejak bangsa ini belum merdeka. Didasarkan pada nilai tauhid yang kuat, pimpinan dan warga Muhammadiyah menjunjung dan mengembangkan nilai moral dan etika di setiap segi kehidupan masyarakat.

Kedua, Muhammadiyah mencerahkan bangsa ini dengan pendidikan. Lembaga pendidikan Muhammadiyah tersebar di seantero negeri. Mendidik anak-anak Indonesia dari tingkat TK sampai Universitas. Muhammadiyah berkontribusi besar mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ketiga, Muhammadiyah  menjadi harapan pelayanan bagi mereka yang sakit. Menjadi asa bagi anak-anak yang papa dan terpinggirkan. Rumah sakit, panti asuhan, dan amal usaha Muhamadiyah lainnya adalah pencerah bagi mereka terlahir dari keluarga dhuafa.

Keempat, bangsa Indonesia patut berterima kasih kepada Muhammadiyah, karena nilai-nilai religiusitasnya. Muhammadiyah, bersama NU tentu saja, adalah contoh otentik dari praktek Islam Washatiyah. Islam rahmatan lil alamin.

Dengan dasar tauhid dan akhlak, yang bersumber dari al Quran dan Sunah Muhammadiyah memprakekkan Islam yang ramah, moderat, toleran, berkemajuan serta mempersatukan elemen-elemen bangsa.

Selain keempat hal ini, tentu masih sangat banyak peran besar Muhammadiyah untuk bangsa Indonesia.

Selamat Musda Muhammadiyah Depok. Terima kasih Sang Pencerah.

(Penulis salah satu wali murid di SD Muhammadiyah Meruyung, dan Anggota DPRD Depok Fraksi PKS.)

Berita Terbaru