Siarandepok.com-Bakal Caleg PPP dapil Beji, Cinere dan Limo (BCL) H Sugeng Purnomo menegaskan pentingnya edukasi politik ke masyarakat untuk patahkan money politik yang kerap terjadi saat pemilu. Selain itu, edukasi politik juga penting agar masyarakat tahu caleg yang mereka pilih apakah memperjuangkan aspirasi mereka atau hanya diam saja.
“Jadi masyarakat perlu diedukasi agar tidak memilih caleg yang hanya memberi uang 50 atau 100 ribu saja di waktu pencoblosan kemudian 5 tahun lupa memperjuangkan kepentingan warga dapilnya (daerah pemilihan),” kata Pak Pur, sapaan akrab Sugeng Purnomo, saat bertandang ke pengajian Qurota A’yun di perumahan Depok Utara, kawasan Beji, Rabu (22/2/2023).
Menurut Purnomo, warga juga harus kritis, harus tahu apa saja hak-hak mereka yang ada di dana aspirasi Dewan. Jangan sampai dana aspirasi untuk pembangunan malah tidak sampai ke warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemerintah itu sudah punya program, ada dana aspirasi Dewan. Jadi masyarakat harus tegas pertanyakan dana aspirasi dewan disalurkan ke mana saja. Harus ada yang memperjuangkan pembangunan di daerahnya. Kalau ada dewan yang pasif, tidak berbuat apa-apa, tak usah dipilih lagi,” kata Purnomo.
Purnomo sendiri yang merupakan bakal caleg dapil BCL dari PPP mengaku tak mau berjanji muluk-muluk, tapi ia menawarkan program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan, termasuk program untuk UMKM.
Di kalangan warga Cinere, sosok Purnomo mungkin sudah tak asing lagi. Selama puluhan tahun pria yang kerap mengenakan peci hitam ini aktif di berbagai kegiatan sosial. Ia juga memiliki pesantren dan membina pengajian majelis taklim. Untuk di kawasan Beji, Pak Pur mengaku punya strategi sendiri.
“Di Beji sendiri kebetulan kita juga sedang jalankan program UMKM. Ada 6 kelompok UMKM yang skrg dekat dengan kita. Saya juga kalau mereka undang selalu datang. Kita sudah bisalah komunikasi ke mereka,” kata Purnomo.
Purnomo mengatakan sebagai bakal caleg tentu ia dan tim selalu kerja dan turun ke dapil, ke titik-titik dimanaSebagai orang yang terbiasa kerja sosial, Purnomo mengaku sudah tak canggung untuk berinteraksi dengan warga. Ia pun berani memasang target 20 ribu suara dan optimistis. “Kalau sekarang kursi DPRD kita di dapil BCL untuk PPP mungkin belum, tapi nanti saya yakin kursi yang hilang itu akan kembali milik PPP lagi,” kata Purnomo.
Purnomo di depan jamaah pengajian Majelis Taklim Qurata A’yun mengatakan bila warga ada wakilnya di DPRD yang dekat dan peduli, maka akan lebih mudah memperjuangkan aspirasinya di Dewan. “Nah kalau ibu-ibu sudah kenal saya, kalau saya ada di dewan, tentu aspirasi ibu-ibu, misalnya untuk pengajian itu bisa kita salurkan. Karena memang ada dana aspirasi dewan,” ujar Purnomo.
Purnomo yakin PPP Depok akan kembali berjaya. Mengingat PPP adalah partai yang sudah lama. Partai yang dulu menjadi tempat menyatunya partai-partai Islam, termasuk NU. Karena itu tagline Kembali ke Rumah Besar Umat Islam Indonesia sangat pas.
Suara bisa diperoleh. “Yang penting kita mau turun ke masyarakat. Mengikat silaturahmi, kalau ada yang bisa kita bantu, ya kita bantu. Jadi di sini kita jalankan program-program kerja kita,” kata Purnomo.
“PPP kan partai lama, jadi yakin bisa besar kembali. Dulu juga PPP merupakan gabungan partai-partai Islam, jadi tidak salah tagline kita kembali ke rumah besar umat Islam Indonesia,” ujar Purnomo
Purnomo ingin mengajak semua orang yang dulu merupakan anggota PPP dan kini menyebar ke partai Islam lainnya untuk kembali bergabung ke PPP. “Mari kembali ke PPP, kita besarkan kembali PPP bersama,” kata Purnomo.
(Hanny)
