siarandepok.com – Kota Depok Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2021 dari Kementrian LHK
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong menyerahkan Penghargaan Kalpataru tahun 2022 kepada 10 orang penerima dan Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2021 kepada 42 orang kepala daerah, pada Hari Rabu, 20 Juli 2022 di Jakarta.
Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan yang telah menjadi ujung tombak/garda terdepan dalam upaya pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.
“Para pemimpin dan pejuang lingkungan hidup peraih penghargaan ini diharapkan menjadi contoh, inspirasi, dan pemicu yang mendorong inisiatif dan partisipasi individu atau kelompok masyarakat lainnya secara lebih luas,” ujar Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menjadi Salah satu Kota yang berhasil meraih penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2021. Dalam raihan tersebut, terdapat tiga isu strategis yang menjadi fokus Pemkot Depok yaitu terkait persampahan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan kemacetan.
“Kami fokus terhadap tiga isu prioritas dalam pembangunan yang melibatkan berbagai pemangku kebijakan atau kepentingan, berdasarkan peran atau kewenangan masing-masing. Ketiganya yaitu terkait persampahan, RTH dan kemacetan,” ujar Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH), usai menerima penghargaan Nirwasita Tantra di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI
Terkait persampahan, kata IBH, pihaknya mencoba mendorong dan mewujudkan pengelolaan sampah melalui perbaikan manajemen pengelolaan sampah, di tempat pemrosesan akhir sampah atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
“Untuk RTH, kami coba melakukan pembangunan taman RW serta taman kelurahan untuk memenuhi kebutuhan RTH. Pastinya, keberadaan alun-alun juga menjadi salah satu kriteria penilaian,” paparnya.
Untuk menangani masalah kemacetan, lanjutnya, pihaknya membuat kebijakan tentang manajemen lalu lintas guna mengurangi kemacetan dan titik kemacetan. Serta pembebasan lahan dari beberapa titik kemacetan. Kemudian Pemkot juga membuka jalan baru/ jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan di satu ruas jalan.
“Saya berharap, tahun depan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Depok bisa lebih baik lagi, bisa mengikutsertakan semua pihak dalam melaksanakan kelestarian dan menjaga lingkungan hidup. Baik dari sisi masyarakat di komunitas, media massa, pebisnis dan akademisi,” ungkapnya.
