Siarandepok.com- Dalam rangka penurunan kasus stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk Tim Pendamping Keluarga di seluruh wilayah Indonesia. Tim ini bekerja di tingkat desa atau kelurahan, dan menyentuh langsung kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, dan balita.
Keberadaan tim ini sangat penting, karena merekalah nanti yang akan mendata, mengedukasi, dan menskrining kondisi kesehatan sasaran. Setiap tim bertugas mendampingi maksimal 150 kelompok sasaran.
TPK akan menjadi ujung tombak pemerintah untuk menurunkan kasus stunting hingga menjadi 14% pada tahun 2024. Oleh karena itu, tim ini harus bersinergi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
baca juga :
FGPP Bogor Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo – Puan Di Pondok Pesantren
BKKBN sebagai leading sector telah mengambil kebijakan untuk menggerakan seluruh tenaga lini lapangan guna menurunkan kasus stunting. Seluruh tenaga Penyuluh KB yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia telah melangkah untuk membentuk TPK.
Senin, 22 November 2021, bertempat di kelurahan Pabuaran Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor, dilaksanakan orientasi TPK. Kegiatan ini diselengarakan oleh Penyuluh KB Kecamatan Cibinong.
Dalam kegiatan itu, selain kader TPK, hadir pula aparat kelurahan setempat. Narasumber dari BKKBN menyampaikan peran strategis TPK dalam penurunan stunting. “TPK harus berkoordinasi dengan pihak terkait, karena merekalah nanti yang akan jadi ujung tombak untuk mencegah terjadinya stunting,” ujar Khairunnas, narasumber dari BKKBN./Naz