Gejala seperti bersin, pilek, mata gatal, dan batuk seringkali sulit dibedakan dengan COVID-19 atau alergi. Meskipun vaksinasi sedang dilakukan, banyak dari gejala ini yang sering disalahpahami.
Lakiea Wright, MD, pakar imunologi, reumatologi dan alergi di Brigham and Women’s Hospital di Boston, mengatakan gejala seperti batuk, bersin, hilangnya bau dan rasa, tentu saja kerap membuat orang merasa cemas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Wright mengutip “Everyday Health” yang mengatakan bahwa gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, dan demam biasanya bukan gejala ketika seseorang alergi terhadap sesuatu. Selain itu, COVID-19 juga memiliki gejala lain, seperti sesak napas, diare, dan mual.
Menurut studi PLoS One, meski tidak semua orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami demam, namun sebanyak 78% pasien COVID-19 mengalami gejala tersebut. Oleh karena itu, demam dianggap sebagai gejala utama seseorang terpapar virus corona, diikuti oleh batuk kering, sakit kepala, kelelahan, serta hilangnya penciuman dan perasa.
Di sisi lain, meski beberapa pasien yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami gejala seperti pilek, ini bukanlah gejala utama. Biasanya, hidung meler, gatal, mata berair, serta hidung dan tenggorokan gatal merupakan tanda alergi seseorang.
Orang yang memiliki reaksi alergi mungkin juga mengalami batuk. Namun, gejala batuk COVID-19 akan berbeda dengan batuk kering. Lalu, bagaimana cara mengetahui seseorang mengidap COVID-19 atau hanya mengalami reaksi alergi?
Wright menyebutkan, jika merasakan gejala di atas berbeda, Anda bisa mencoba minum obat untuk mengatasi alergi. Jika Anda merasa lebih baik setelahnya, Anda hanya akan merasa alergi dan tidak tertular COVID-19.
Namun, bila Anda mengalami gejala seperti mata berair, pilek, atau wajah gatal, ingatlah untuk selalu menghindari menyentuh wajah dengan tangan. Sebab, hal ini justru dapat meningkatkan risiko COVID-19.
Komentar