Siarandepok.com – Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak yatim di Yayasan PADI (Pundi Amal Dermawan Indonesia), Depok, Jawa Barat. Di tengah wabah Covid-19 yang mendera perekonomian, mereka senang bisa mendapat santunan.
Rasa haru bercampur bahagia karena merasa masih ada yang memperhatikan, membuat senyum mengembang di wajah puluhan anak-anak panti tersebut. Sejenak mereka seolah lupa dengan situasi pandemi yang tengah melanda bangsa ini.
“Kita ingin agar anak-anak yatim ini bisa menikmati seperti keadaan normal. Jangan sampai mereka terlantar dan tidak terjamah (bantuan),” kata Ketua Chapter Agya Ayla SoliDaritas Chapter Depok, Ayik kepada Wartawan, Minggu (02/05/2021).
Ayik berharap, bantuan tersebut juga bisa membantu meringankan beban para anak yatim dalam memenuhi kebutuhan di Hari Raya Idul Fitri.
Pengurus AASD Chapter Depok juga mengajak seluruh member AASD dan Komunitas lain untuk dapat menyisihkan waktunya dan turut berbagi kebahagiaan di bulan Ramadhan ini bersama adik-adik, sekaligus turut serta dalam pelaksanaan kelas kriya tanaman dan buka puasa bersama.
Adapun, pengurus Yayasan PADI (Pundi Amal Dermawan Indonesia) menyambut baik atas kegiatan yang dilakukan Komunitas AASD Chapter Depok.
“Kami mewakili Yayasan PADI (Pundi Amal Dermawan Indonesia) menyampaikan banyak terima kasih atas kepedulian teman-teman komunitas AASD Depok kepada kami. Semoga bermanfaat bagi kami. Kami hanya bisa mendoakan semoga pengurus dan anggota komunitas dilancarkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, dan selalu diberi keberkahan,” kata Ranie dalam sambutannya menerima kedatangan Komunitas AASD Chapter Depok.
Ranie berharap bahwa kehadiran komunitas AASD Chapter Depok bisa menjadi contoh bagi komunitas lainnya, terlebih di masa pandemi Covid-19.
“Ini langkah baik, sebuah komunitas mobil mendukung kegiatan keagamaan terutama bagi Anak Yatim,” tutupnya.
Selain membuat kelas kriya tanaman dan buka puasa bersama, AASD Chapter juga menyerahkan santunan kepada 60 anak yatim yang merupakan binaan dari Yayasan PADI (Pundi Amal Dermawan Indonesia) berupa sembako dan uang pembinaan.
Artikel: Budi Ngudiono
(Indri Mutiarahma A.)
Komentar