SiaranDepok.com – Dengan perkembangan zaman yang terus meningkat, bisnis modern pun juga ikut bermunculan. Salah satunya bisnis percetakan yang memiliki prospek masa depan yang cerah. Bisnis percetakan juga tidak luput digemari oleh beberapa pebisnis yang ada di Depok.
Memulai karir usahanya bermodal garasi tidak terpakai dan komputer. Syaiful Anwar selaku pemilik PT. Garasi Creasindo Indonesia, merupakan salah satu dari sekian banyaknya pebisnis yang tertarik untuk melebarkan sayap bisnisnya di bidang percetakan.
Garasi yang menjadi tempat produksi dan workshop center berada di Jl. H. Karim No.66 RT.03/RW.05 Kel. Sukamaju Baru, Kec. Tapos, Kota Depok, Tlp : 021 229 65 234 / Fax : 021 229 65 234.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk percetakan yang dimilikinya, Syaiful Anwar rupanya sudah memiliki kontrak dengan berbagai perusahaan besar maupun kecil. Saat dijumpai di tempat produksi dan workshop center PT. Garasi Creasindo Indonesia Syaiful Anwar menjelaskan.
“PT. Garasi Creasindo Indonesia kami kontrak dengan Yayasan Guna Pendidikan Alfani (YGPA) yang dimiliki oleh Amerika. Namun lebih dikenal dengan Save The Children bergerak dalam peningkatan di bidang kesehatan dan gizi. Kedua saya menekan kontrak dengan program house sweet, mereka punya program KOMPAK yaitu bergerak di bidang pembangunan Sumber daya Manusia (SDM) di Pemerintahan dari level Kelurahan-Kecamatan. Projeknya mereka itu ada di 16 Kota, karena adanya Covid-19 sampai sekarangpun belum ada pekerjaan yang diinginkan oleh mereka,”
“Untuk rutinitas saya masuk ke perusahaan swasta yaitu Samsung Elektronik Indonesia (SEI) dan Samjin Indonesia. Jadi Samsung membuat perangkat seperti AC, TV atau elektronik lainnya yang membutuhkan remot. Remotnya itu dikerjakan oleh vendor luar, perusahaan Korea juga namanya PT. Samjin. PT. Samjin ini membuat remot beserta panduannya, nah panduannya tersebut yang kita kerjakan. Ada sekitar 28 buku manual unit yang kita supply ke Samjin, jadi ada buku manualnya dan ada labelnya,” Syaiful Anwar menambahkan.
Ketika ditanya apakah dampak yang dirasakan oleh PT. Garasi Creasindo Indonesia setelah adanya pandemi Covid-19 yang juga menyebabkan kerugian besar-besaran untuk para pebisnis di seluruh Indonesia.
“Jujur saja sebelum adanya Covid, untuk melayani mereka saja kita keteter. Setelah adanya Covid ini memang transisinya jauh lah, artinya pemanfaatan meskipun tidak efisiensi lagi. Karena memang kita sekali cetak untuk dua hari pengerjaan itu bisa menghabiskan kebutuhan bahan untuk dua minggu-tiga minggu kedepan,”
“Untuk kondisi saat ini dipercetakan mungkin bisa dicek kembali dengan kawan-kawan kita di Kramatjati memang semua lagi jatoh. Karna akhir tahun ini untuk kalender saja kami hanya masuk ke dua perusahaan PT ikawa dan Save The Children. Biasanya akhir tahun permintaan kalender tuh luar biasa, tapi karena adanya Covid ini orang-orang juga mikir gitu yah mau bikin kalender atau ngga. Tapi alhamdulillahnya sampai dengan hari ini belum ada yang diliburkan dari 14 karyawan yang bekerja. Alhamdulillah masih bisa jalan lah, jadi kita juga tidak beharap lebih, masih bisa bertahan saja sudah bagus lah dengan kondisi yang sekarang. InshaAllah mungkin tahun ini Covid sudah tidak ada. Seperti itu sih lebih jelasnya,” Syaiful menambahkan.
Bukan hanya bekerja sama dengan perusahaan besar, PT. Garasi Creasindo Indonesia juga beberapa kali memiliki kesempatan untuk memproduksi kebutuhan untuk Pemerintah.
“Memang kalau untuk di Pemerintah saya belum pernah masuk, biasanya lemparan saja misal si A yang menang atau apa produksinya di saya (PT. Garasi Creasindo Indonesia). Seperti Kementrian Pertahanan membuat buku agendanya, Dinas Sosial DKI, dus makan siangnya. Memang bukan perusahaan saya yang masuk jadi saya produksinya saja, ibaratnya saya menjadi kopinya saja. Karena pertimbangan dari SDM yang mengurus administrasi kaluar Pemerintahan itukan mulai dari proses ambising, kalau untuk surat administrasi dan segala macem sudah pasti memakan banyak waktu juga,” jawab Syaiful Anwar.
Selain mendedikasikan dirinya untuk PT. Garasi Creasindo Indonesia, Syaiful Anwar pernah mengambil jatah cuti. Ternyata Syaiful Anwar bukan hanya sekedar mengambil jatah cuti. Namun, Syaiful Anwar sedang mengerjakan sebuah projek yang sangat mulia yaitu, membuat buku untuk Bidan di seluruh Indonesia.
“Kemarin saya sempat off November dan saya juga minta izin dulu yang di Depok mau saya tinggalin dulu. Saya dapet kerjaan untuk bikin buku untuk Bidan di seluruh Indonesia sebanyak 48.500 buku. Bagaimana cara mengkhitan anak perempuan. Saya bikin itu dikasih waktu hanya satu bulan dengan pengiriman ke 483 Kabupaten. Otomatis saya akan berfikirkan ‘ohh kapasitas saya hanya mampu di 20.000, saya akan cari partner saya untuk membantu pengerjaan’. kemarin kita hanya mengerjakan dalam waktu tiga minggu sudah dengan waktu pengiriman. Jadi 10 hari mengerjakan 48.500 dengan jenis buku seperti kalender duduk. Seperti itu sih gambaran kasarnya memang untuk di dunia percetakan sudah 10 tahun. Tapi untuk mesin sendiri itu selang setahun sebelum Pak Hj. Ues pensiun sekitar 2011,” tuturnya.
Syaiful Anwar juga menjelaskan bagaimana PT. Garasi Creasindo Indonesia ikut berperan dalam dunia pendidikan untuk beberapa Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Tapos. Kemudian, membuka peluang juga bagi remaja untuk mengembangkan diri dalam dunia design dan memberikan pengetahuan dasar mengenai dunia mesin dan percetakan.
“Untuk yang rutin itu Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Tapos, itu memang sudah hampir dua tahun ada 29 sekolahan itu membuat soalnya di saya (PT. Garasi Creasindo Indonesia). Madrasah swasta ya khususnya. Dan untuk saat ini saya sedang memprogram anak-anak Praktik Kerja Industri (PKL) memiliki jurusan design gravis sekarang PKL di tempat saya (PT. Garasi Creasindo Indonesia) sekalian untuk mengarahkan mereka yang mengambil jurusan design gravis bagaimana mereka menaikkan design mereka untuk membuat plat, bagaimana menggunakan mesin potong yang otomatis dan bagaimana menggunakan mesin. Untuk SMKN 1 Depok sudah ada 5 siswa yang melakukan PKL di PT. Garasi Creasindo Indonesia dan itu akan dijadikan program 3 bulan sekali tiap tahunnya menampung anak-anak PKL. Mereka pun ketika keluar ada yang bisa mereka operasikan, bahkan ada beberapa dari mereka yang sudah bisa membuat kalender. Itu saja sih kontribusi untuk pendidikan. Mereka masih muda-muda potensi mereka masih besar. Cuma saya lagi ingin mengubah mindset mereka ‘jika mereka ingin membuka usaha seperti sablon, yaudah buka aja di rumah gapapa, kecil tapi usaha sendiri’.“ Syaiful menjelas yang juga menjadi jawaban penutup pada kesempatan wawancara yang dilakukan SiaranDepok.com dengan PT. Garasi Creasindo Indonesia pada Jum’at 29 Januari 2021.
Penulis : My
Editor : My