Siarandepok.com – Gunung Merapi kembali terlihat menyemburkan awan panasnya. Sejak pukul 18.00 hingga pagi ini tercatat sudah sekitar 15 kali semburan awan panas ke arah barat daya.
BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat pada periode pengamatan di hari selasa pukul 18.00 hingga 24.00 WIB terjadi 11 kali letusan awan panas. Semua semburan awan panas itu mengarah ke arah barat daya atau ke hulu Sungai Krasak dan Boyong.
“Awan panas guguran 11 kali pada periode selasa pukul 18.00 hingga 24.00 dengan amplitude 25 sampai 60 milimeter dengan durasi 110 hingga 163 detik, estimasi jarak maksimum 1500 meter, tinggi kolom maksimum 400 meter, mengarah ke barat daya,” Hanik Humaida, selaku kepala BPPTKG pada keterangannya di hari Rabu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pagi ini terjadi 4 awan panas yang menyembur pada pukul 06.03, 06.08, 06.21, dan 06.53 WIB. Seluruhnya mengarah ke hulu Sungai Krasak dan Boyong. Angin saat erupsi mengarah ke timur. Untuk guguran lava pijar selama 12 jam sejak semalam tercatat hanya 4 kali dengan jarak maksimum 400 meter ke arah barat daya.
Hingga saat ini, status Gunung Merapi di tingkat siaga III sejak 5 November 2020. Potensi bahaya yang ada saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sejauh maksimal 5 kilometer. Untuk lontaran material vulkanik bila letusan eksplosit dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, juga untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi,” pintanya.
BPPTKG juga merekomendasikan agar penembangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.
Penulis: DMC
Editor: SFP