Warga Depok Disebut Paling Tak Patuh Jaga Jarak, Walikota Menyayangkan Pernyataan

- Reporter

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:51

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumber: google.com

Sumber: google.com

siarandepok.com – Wali Kota Depok Mohammad Idris menyayangkan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) yang menurutnya selalu membuat warga cemas. Hal itu terkait pernyataan RK yang menyebut Depok sebagai kota dengan tingkat kepatuhan menjaga jarak paling rendah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta transparansi data yang diungkap Emil. Idris mengatakan pihaknya bukan antikritik, tetapi hal itu jangan sampai menjadi masalah dan berefek. Dikatakan Idris, sebelumnya juga Emil sempat melontarkan ucapan soal Depok siaga 1 karena terus berada di zona merah.

Menurutnya, jangan sampai ungkapan itu justru membuat semangat warga dan tim satgas melemah. Idris pun meminta ucapan Emil untuk diklarifikasi. Idris juga meminta kepada Emil sebagai pejabat untuk mempertimbangkan sejumlah hal sebelum melontarkan ucapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau memang ini mendatangkan maslahat, jangan sampai keinginan kita baik, tapi mendatangkan sebuah mudharat yang lebih besar. Saya tidak mengatakan tingkat kepatuhan warga Depok paling rendah dalam menjaga jarak tidak benar. Kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statement dilihat, ditimbang, maslahatnya, madsadanya, mudharatnya seperti apa. Kalau mendatangkan maslahat enggak apa-apa,” terang Idris.

“Coba statement ini diklarifikasi. Kasih tahu saja standarnya seperti apa. Kalau memang untuk maslahat jangan sampai keinginan kita baik tapi mendatangkan mudharat yang lebih besar. Kita merasakan sesuatu pandemi yang semuanya mencemaskan jangan sampai membuat cemas lagi. Saya tidak mengatakan itu tidak benar, tolong standar penilaiannya dan dipikirkan kembali kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statement itu harus dilihat, ditimbang maslahatnya, mudharatnya seperti apa,” tegasnya.

“Memang ini sebuah kritik bagi kita warga Depok dalam menjaga jarak. Itu tidak masalah. Namun, jangan sampai nanti efeknya malah justru bermasalah yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Jangan sampai, nanti malah merendahkan spirit warga, Satgas Covid-19, termasuk Kampung Siaga, ini malah melemah,” ujar Idris.

Disebutkan Idris, pandemi virus corona atau Covid-19 telah membuat warga masyarakat Depok khususnya merasa cemas. Namun, lanjut Idris, jangan sampai dengan adanya pernyataan-pernyataan yang tidak mendasar, membuat masyarakat semakin cemas.

Sumber: google.com

 

“Saya tidak mengatakan (tingkat kepatuhan warga Depok paling rendah dalam menjaga jarak) tidak benar. Tolong standar penilaiannya dan dipikirkan kembali (kalau mau memberikan pernyataan),” paparnya.

“Jadi, kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statment dilihat, ditimbang, maslahatnya, madsadanya, mudharatnya seperti apa? Kalau mendatangkan maslahat enggak apa-apa,” terang Idris.

“Mudah-mudahan ini menjadi pecutan bagi warga, bagi kita semuanya, tentang masalah jaga jarak,” pungkasnya.

Kemudian, untuk kepatuhan menjaga jarak terbaik adalah Kota Bekasi, Majalengka, dan Bandung Barat. Sedangkan, kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Kota Depok, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut.

“Kemudian yang tidak patuh menjaga jarak adalah Kota Depok. Yang paling tidak patuh mengenakan masker adalah Kabupaten Tasikmalaya. Jadi, kepada yang sudah patuh tolong dipertahankan. Yang tidak patuh, saya titip ke kepala daerah untuk terus mengedukasi masyarakatnya.” Ujar Ridwan Kamil, seperti dikutip di situs resmi Pemprov Jabar, Senin (18/1).

Hingga data diperbarui kemarin, sebanyak 4.284 pasien yang tengah menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit. Data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok per kemarin, 84% tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit sudah terisi, dan hanya tersisa 8% ruang ICU Covid-19.

 

Penulis: EMY

Editor: SFP

Berita Terkait

Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata
Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026
Mengintip Oleh-oleh Kisah Siswa dan Guru Student One Islamic School Melawat ke Sekolah Islam International Malaysia
Selalu Terendam Air, Pemkot Depok Segera Atasi Banjir di Perumahan Sukatani Permai
Wali Kota Sikapi Dugaan Pungli Terhadap Pedagang di Kegiatan Car Free Day
Car Free Day Dievaluasi, Wali Kota: Kalau Nunggu Ideal Enggak Akan Terealisasi
Dari Hobi Menjahit Terus Menjadi UMKM yang Menginspirasi: Kisah_Hanicraft
Ribuan Warga Tumpah Ruah di CFD Depok

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 02:47

Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:34

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:47

Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:31

KDM Resmikan Pemasangan Listrik Gratis di Cirebon, Syaratnya Harus Ikut KB

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:12

Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:13

Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:34

Mengintip Oleh-oleh Kisah Siswa dan Guru Student One Islamic School Melawat ke Sekolah Islam International Malaysia

Berita Terbaru

Berita

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17