siarandepok.com-Selasa, 5 Januari 2021-Seperti yang kita ketahui, sampah menjadi permasalahan global di semua negara, termasuk Indonesia. Terdapat 24-34 juta metrik ton polusi plastik yang masuk ke lingkungan laut setiap tahunnya, itu sekitar 11% dari total sampah plastik di dunia, studi pada jurnal sciene mengungkapkan. Hal tersebut mendorong Pemerintah Kota Depok untuk memberikan layanan kepada warga sekitar Depok untuk memanfaatkan limbah rumah tangga atau perotokoan yang akan diolah kembali dan menjadi sebuah tabungan untuk ditukarkan dengan uang, Pemkot Depok menyebutnya “Bank Sampah”.
Salah satu kawasan di kota Depok yaitu Rumah Induk Harum Kecamatan Sukmajaya sudah memberikan perkembangan dengan melakukan pengolahan sampah “Program ini dilakukan dari bulan Juni tahun 2013, program yang luar biasa. Sampah yang di sebagian besar kita melihatnya menjadi suatu masalah, pas program ini datang untuk bisa bukan hanya menghilangkan masalah tersebut, tetapi merubah masalah menjadi sesuatu yang punya nilai ”, ungkap Hermansyah, Owner Bank Sampah Rumah Harum Sukmajaya.
Bank Sampah Rumah Harum Sukmajaya ini mengalami beberapa perkembangan yaitu dengan mendapatkan kerja sama dengan beberapa corporate. Pada tahun 2015, Bank Sampah Rumah Harum Sukmajaya diikutsertakan oleh Pemerintah Kota Depok untuk studi banding ke kota Osaki Jepang dalam program “Pemilahan Sampah”, yang akhirnya program tersebut menjadi dasar dari gerakan pengelolaan dan pemilahan sampah-sampah ini. Di tahun 2016, mendapatkan akses kerja sama dengan BJB dengan mensupport kendaraan.
Mereka mengalami perkembangan naik turun yang sangat luar biasa, yang akhirnya pada tahun 2017-2018, Bank Sampah Rumah Harum Sukmajaya memiliki link website, yang di mana link tersebut sudah bisa diakses oleh siapapun. Dengan adanya website tersebut, banyak corporate yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Bank Sampah ini, seperti Nutrifood dan Loreal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nutrifood bekerja sama mengenai pengelolaan limbah produk expirednya, yang akhirnya pengelola Bank Sampah Rumah Harum Sukmajaua tertantang mau dibawa kemana produk dalam Nutrifood, seperti serbuk susunya. Dan akhirnya mereka menemukan pakan ternak, dan pakan ternak itu membutuhkan hasil dari pengelolaan limbah tersebut. Sedangkan Loreal menggunakan aplikasi e-recycle, dengan mengambil metode kerja sama dengan mensupport dari dana CSR yang dimiliki perusahaan agar pengelola Bank Sampah dapat menjemput siapa pun yang ingin memberikan pemilahan sampah (hanya daerah Jakarta dan Depok), hal tersebut dapat digunakan dengan aplikasi tersebut.
Pelaksanaan Bank Sampah ini pada dasarnya suatu rekayasa sosial kepada masyarakat untuk mengajak mereka memilah sampah. Memilah sampah sangat bermanfaat untuk kehidupan sebuah lingkungan, karena membantu pengelolaan sampah menjadi lebih baik, terbiasa memanfaatkan sampah yang sudah dikumpulkan dan melakukan daur ulang, dan juga belajar memanfaatkan barang-barang bekas untuk menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Dengan begitu, lingkungan akan terlihat bersih, asri, dan nyaman tanpa ada sampah yang berserakan.
Penulis Artikel :
Mahasiswa/I Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta
Camille Nazhly 2018140226 (Konsentrasi Public Relation)