siarandepok.com-Ada temuan menarik di Pilkada Kota Depok 2020 yaitu, hal objektif adalah ada tiga pihak yang bersaing. Ketika pihak ini adalah, kedua Paslon tentunya dan, massa mengambang yang belum menentukan tambatan hati.
Hal ini terungkap dari survei Center for Indonesian Reform (CIR), Komunitas Sahabat Depok (KSD), dan Viral Consulting (VC). Forum survei ini gunakan Metode Krejcie-Morgan dengan margin of error 3.097% dan tingkat kepercayaan 95%. Dari 1.000 sampel tersedia diperoleh secara acak 793 responden proportional to size sampling. Respon rate dalam pelaksanaan survei kali ini sebesar 92.6%. penentuan jumlah responden melalui two stage systematic.
Dijelaskan Direktur KSD Anshari Tarmizi, urutan pilihan responden ialah Paslon 01 Pradi-Afifah 22%, Paslon 02 Idris-Imam 34%, dan warga yang belum menentukan pilihan masih cukup besar sekitar 25%. Ada selisih selisih suara 12% antar kedua paslon.
Disebut, Ashari tujuan survei pertama, mengetahui kesiapan warga Kota Depok dalam menyambut pesta demokrasi (Pilkada) yang akan diselenggarakan 9Desember 2020.
Kedua mengukur tingkat partisipasi Warga Kota Depok dalam pelaksanaan Pilkada di masa pandemi Covid-19. Ketiga, mengukur kecenderungan pilihan politik warga Kota Depok beserta alasannya.
“Warga yang merahasiakan pilihannya juga cukup besar, sekitar 19%. Bila peluang terbagi rata (8,5%), maka Paslon dua tetap unggul (42,5%), dibanding Paslon satu (30,5%),” ujar Anshari di melakukan diskusi di Duta Futsal, Sukmajaya, Jumat (04/12/20).
Selanjutnya, ucap Anshari, warga yang belum menentukan pilihan masih cukup besar sekitar 25%. Dirinya mengatakan, sebagian dari mereka akan menentukan pilihan di hari tenang atau saat pencoblosan. Sebagian lagi mungkin akan tidak memilih atau Golput.
Dari 11 kecamatan di Kota Depok dari survei terbaca, Paslon 01 Pradi-Afifah unggul di Cinere dan Limo. Sedangkan Paslon 02 Idris-Imam unggul di 9 kecamatan lainya.
Ditambah Anshari Survei ini dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 1 sampai 3 Desember melalui tatap muka dengan jumlah responden sebanyak 1000 orang yang tersebar di 61 Kelurahan se-Kota Depok.
Terbaca, postur pemilih Kota Depok adalah rasional, irasional, dan transaksional. Terbaca, 30% adalah golongan transaksional yang rawan politik uang. Sedangkan kelompok irasional adalah memilih berdasarkan ikatan primordial diantaranya karena ikatan keluarga dan kekerabatan. Masalah lain, yang perlu diwaspadai adalah pengaruh kampanye hitam.
Komentar