oleh

Dalam Debat Terlihat Jelas Idris-Imam Sebagai Orang yang Tepat Memimpin Depok

-Politik-91 views

siarandepok.com-Calon Walikota Depok nomor urut 1, Pradi Supriatna curhat kepada rivalnya, Mohammad Idris dalam debat publik terakhir Pilkada Depok 2020, Jumat (4/12/2020).

Pradi yang kini menjadi Wakil Idris di Pemerintahan Kota Depok menuding bahwa banyak jabatan diisi berdasarkan kedekatan.

“Saya pikir Pak Idris ini harus memberikan kesempatan kepada profesional, orang yang betul-betul siap untuk membangun dan membangun budaya sendiri,” katanya.

Ungkapan itu ia lontarkan ketika perdebatan berlangsung seputar isu pelestarian budaya Depok.

Ketika itu, Pradi menyalahkan Idris karena enggan menyerahkan kursi ketua dewan kesenian kepada fungsionaris partai.

Idris dalam jawabannya menjelaskan, keengganan itu disebabkan karena ia ingin jabatan itu diisi oleh orang yang profesional dan “lebih pluralis”.

“Saya pikir proses itu sudah benar, tidak perlu di persoalkan, sebab melalui mekanisme dan aturan Kepegawaian, namun nampaknya bisa dilihat dari berbagai lembaga yang ada, mereka orang-orang profesional di bidangnya, terus terang saya ngak sependapat dikuasai oleh kelompok. Dan ini saya pikir kurang tepat untuk ke depan,” ucap Idris.

Sementara itu Drs.H.Rintisyanti, mantan Ketua DPRD Depok, mengungkapkan evaluasi Debat Pamungkas malam ini
Idris-Imam menguasai panggung, meskipun debat hadir virtual tapi justru Bro Idris memainkan peran sentral terhadap panggung debat secara keseluruhan.

“Saya melihat Pradi lepas kontrol hingga emosinya memudarkan struktur dan tatanan bahasa komunikasinya tidak nyambung terhadap materi debat,” kata Rintis.

Ditambah lagi Pradi memang sesungguhnya tidak mempunyai basic pengetahuan dasar pemerintahan. Sementara Afifah mencoba melakukan dramatisasi personal dengan harapan mendapat simpati publik.

“Malah justru gagal karena ketidaktahuannya masalah persoalan pengarusutamaan gender,” paparnya.

Bro Imam kali ini lebih tenang dan konsisten dengan pertanyaan” menohok yang tak mampu dijelaskan oleh Pradi-Afifah.

“Jadi pemimpin tak bisa pake jurus learning by doing. InsyaAllah Idris-Imam menang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Terbaru