Imam:”Jadi pemimpin tak bisa pake jurus learning by doing.”

- Reporter

Sabtu, 5 Desember 2020 - 17:50

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

siarandepok.com-Muhammad Idris mempertanyakan pasangan nomor urut 1 yang dianggap kurang suka dalam menggunakan singkatan-singkatan.

Menurut Idris, penggunaan singkatan-singkatan telah lazim di Indonesia.

“Bro Imam, bagaimana saya lebih dulu bertanya. Kalau enggak salah pasangan nomor 1 berkali-kali mengatakan kurang suka terhadap singkatan-singkatan,” ujar Idris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana, singkatan itu merupakan hal umum, kenapa sewot.

“Padahal di Indonesia sudah cukup biasa. Ada singkatan SBY, ada singkatan Jokowi, ada singkatan-singkatan UAS, dan sebagainya. Tapi ini sesuatu singkatan yang menurut saya memang benar-benar harus paham kalau tidak, jadi masalah dalam hal patologi sosial itu,” kata Idris.

Calon Wakil Walikota Depok, Afifah Alia menganggap Idris senang menggunakan singkatan. Bahkan, Afifah menganggap pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Depok nomor urut 2 senang mendebatkan.

Sementara itu Drs.H.Rintisyanti, mantan Ketua DPRD Depok, mengungkapkan evaluasi Debat Pamungkas malam ini
Idris-Imam menguasai panggung, meskipun debat hadir virtual tapi justru Bro Idris memainkan peran sentral terhadap panggung debat secara keseluruhan.

“Saya melihat Pradi lepas kontrol hingga emosinya memudarkan struktur dan tatanan bahasa komunikasinya tidak nyambung terhadap materi debat,” kata Rintis.

Ditambah lagi Pradi memang sesungguhnya tidak mempunyai basic pengetahuan dasar pemerintahan. Sementara Afifah mencoba melakukan dramatisasi personal dengan harapan mendapat simpati publik.

“Malah justru gagal karena ketidaktahuannya masalah persoalan pengarusutamaan gender,” paparnya.

Bro Imam kali ini lebih tenang dan konsisten dengan pertanyaan” menohok yang tak mampu dijelaskan oleh Pradi-Afifah.

Jadi pemimpin tak bisa pake jurus learning by doing. InsyaAllah Idris-Imam menang.

Berita Terkait

Gerakkan Kekuatan Emak-emak Dan Anak Muda, Hamzah Optimis Supian-Chandra Menang 70 Persen Di Cilodong-Tapos
120 Kelompok Relawan Supian-Chandra Siap Door to Door Cari Massa
Perluas Lapangan Kerja, Chandra Programkan Tambah BUMD Baru di Kota Depok
Iman Ariyadi: Sikap Bahlil Dukung Airin – Ade Sumardi Tunjukkan Golkar Inklusif
Bosan 20 Tahun Depok Mandeg, Sembilan Partai Dukung Supian-Chandra Wujudkan Perubahan
Siap Berlayar di Pilkada Depok 2024, Enam Tiket Partai Politik sudah berikan Rekomendasi untuk Supian Suri-Chandra Rahmansyah 
Menangkan Pasangan Supian-Chandra, Srikandi PPP Bidik Pemilih Non Partisan
Dilirik Jadi Wamen, Intan Fauzi All Out menangkan Supian-Chandra di Pilkada Depok

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 13:01

Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2024, BKKBN Gelar Pekan KB Serentak Targetkan 1,4 Juta Akseptor

Selasa, 10 September 2024 - 10:31

Gelar Rakortek Pengendalian Penduduk di Jawa Barat, BKKBN Tekankan Pentingnya Afirmasi Kebijakan Kependudukan

Minggu, 8 September 2024 - 08:01

DUTA GENRE 2024 Amanda Soemedi: Jadilah Pribadi Kreatif Aktif Berkarakter

Sabtu, 7 September 2024 - 19:07

Gerakkan Kekuatan Emak-emak Dan Anak Muda, Hamzah Optimis Supian-Chandra Menang 70 Persen Di Cilodong-Tapos

Kamis, 5 September 2024 - 14:47

Kupas Tuntas Buku Student Super Success : Dr Awaluddin Faj berikan Tips dan Strategi Mencapai Impian

Kamis, 5 September 2024 - 07:26

ISF 2024 Momen Kadin Pamerkan Transisi Energi Perindustrian Indonesia

Kamis, 5 September 2024 - 07:15

Berkunjung ke Istana Negara, Paus Puji Komitmen Indonesia Jaga Persatuan Ditengah Keberagaman

Rabu, 4 September 2024 - 14:21

4 G Sesalkan Aksi Perusakan Baliho Supian-Chandra, Bukti Kepanikan Kubu Sebelah dan Matinya Moral Politik

Berita Terbaru