siarandepok.com-Gelombang dukungan kepada Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Nomor Urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono untuk memenangkan Pilkada, 9 Desember mendatang, sudah tidak terbendung.
Kali ini, Perempuan Kota Depok (PKD) memberikan dukungan ditandai dengan pelaksanaan deklarasi yang berlangsung di Kelurahan Rangkapan Lama, Kecamatan Pancoran Mas.
Ketua PKD, Ria Rosalina mengatakan, alasan kaum perempuan mempercayakan kepemimpinan Kota Depok ke depan ke IDRIS-IMAM adalah bukti nyata yang sudah diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kyai Idris sudah terbukti kemampuan memimpinnya, didasari dengan statistik pembangunan di segala bidang. Ini sudah terbukti, tapi butuh berkelanjutan agar semakin baik dan terarah,” katanya.
Karena itu, pihaknya mengajak warga Depok agar memberi kesempatan kepada IDRIS-IMAM, sehingga dapat melaksanakan program pembangunan yang berkesinambungan dari periode 2016-2021 di Kota Depok.
“Pak Idris telah menjalankan berbagai program yang terbukti sukses, ditandai dengan banyak penghargaan di tingkat Provinsi Jawa Barat hingga nasional,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, IDRIS-IMAM memberikan ruang bagi kaum perempuan untuk bergerak lebih luas. Terutama dalam visi misi menciptakan 1.000 perempuan pengusaha.
“Dengan penciptaan 1.000 perempuan diharapkan ikut memberikan sumbangsih bagi Kota Depok dalam upaya peningkatan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Ria mengaku sudah melaksanakan sosialisasi dor to door secara massif. Karena PKD sudah terbentuk hingga tingkat RT-RW.
“Kepengurusan PKD sudah sampai tingkat RW yang ada di 11 kecamatan dan 63 kelurahan dan seluruh RW kami sudah punya kader. Mereka para kader dari berbagai profesi dan latar belakang masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ucap Ria, organisasi PKD yang terbentuk September 2019 ini masih berbentuk komunitas.
“Tetapi jangka panjangnya, kami sedang mengurus pembuatan akte notarisnya,” ungkapnya.
Menanggapi adanya opini perempuan harus memilih perempuan, Ria Rosalina menyatakan ketidaksetujuannya.
“Kami tidak sepakat karena pada prinsipnya memilih pemimpin itu yang mempunyai konsep dan gagasan yang jelas. Terlebih lagi konsep dan visi serta misi pak Kyai sesuai dengan perempuan,” tandasnya.