LUSIWA Sang Wali Kota
(Luapan Emosi Jiwa) untuk Renungan
Oleh : Mohammad Idris
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teman, Allah akan menjadi saksi perjuangan kita, berikhtiar untuk sesama, berkorban demi anak bangsa dan kemajuan negara.
Saat ini hampir seluruh rumah sakit dan lembaga kesehatan sudah dipenuhi korban bencana menakutkan ini, bahkan para pejuang kemanusiaan ini sudah ada yang mendahului kita.
“KENAPA HARUS MEREKA YANG TERPILIH MENGHADAP.? TENTU ADA HIKMAH YG MESTI DIPETIK”,
saat ini juga ada diantara mereka sedang dipasang ventilator di IGD.
“Ya Robbi kuatkan dan sehatkan mereka”.
Seraya para medis dan tenaga kesehatan bersuara lirih kepada sang walikota:
“Kami ikhlas melakukannya, pak wali”. Tak terasa setetes air mata basahi pipi. Mereka lanjutkan kata-katanya kepada Walikota: “Kami ikhlas, namun kami sedih bila teman-teman di luar kami memandang masalah memilukan ini dengan kacamatanya masing-masing dan bahkan dengan egoisme personal semata”.
Saya prediksi, kasus ini masih akan terus meningkat tajam, mungkin korban akan terus bertambah (na’udzu billah min dzalik); karenanya mungkin ini saatnya bagi kita untuk introspeksi diri tentang kelemahan dan kekurangan kita, jangan lari dari tanggung jawab sosial kita, masalah ini adalah masalah bersama, pemerintah daerah termasuk Pemkot Depok, berupaya terus secara maksimal dan berikhtiar baik untuk mengambil inisiatif yang taktis, dengan keterbatasan yang ada.
Saatnya, para pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat bekerja maksimal pada posisi dan kapasitasnya di negeri ini, perlihatkan peran positif dan produktif, tunjukkan empati kepada Rumah Sakit, Puskesmas, tenaga kesehatan, relawan. Bukan hanya bicara birokrasi dan isi materi sebuah aturan. Kita dalam kedaruratan bencana keburukan makhluk Tuhan yang tak terlihat dengan kasat mata.
Mungkin, aturan-aturan itu hanya menjadi saksi bisu, sementara kita akan mati satu persatu.
Semoga Alloh SWT Yang Rahman dan Rahim senantiasa menjaga kita dan menjadikan kita hambaNya yang SEHAT TAAT dan BERMANFAAT.
Amin yaa Rabbal alamien.