Siarandepok.com- Komunitas pegiat medis sosial dari Depok dan sekitarnya yang terdiri dari kalangan youtuber, blogger dan para content creator bersama insan media yang tergabung dalam forum jurnalis pesantren melakukan diskusi dan deklarasi gerakan melawan hoaks melalui penyebaran konten positif dalam rangka ikut berkontribusi mensukseskan program pembangunan nasional 5 tahun mendatang.
Gerakan itu untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam mencerna informasi dan aktif memposting konten positif yang menumbuhkan optimisme serta rasa persatuan demi suksesnya Pemerintahan 5 tahun kedepan.
Ketua Panitia Diskusi Hafyz Marshal menjelaskan, kegiatan itu dikemas dalam dikusi dengan tajuk “Gerakan Warganet Menangkal Hoax Demi Persatuan Bangsa dan Suksesnya Pemerintahan 5 Tahun Kedepan”. Dan telah dilaksnakan pada Jumat siang (25/10/2019) di Lapan Doubelas Palembang Resto, Jl. Margonda Raya no 301 A Beji Kemiri, Depok Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Peran Warganet diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tumbuhnya optimisme bangsa dalam mensukseskan berbagai program pemerintahan nasional karena ranah media sosial terbukti menjadi penggerak utama dalam menghasilkan beragam opini, wacana dan kesadaran masyarakat terhadap sesuatu yang terjadi dan berjalan seperti pelaksanaan pembangunan nasional” kata Hafyz.
Sementara itu, ibu Rita Nurlita dari Diskominfo Kota Depok mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh FPMSI dan Forum Jurnalis Pesantren dan didukung oleh media Kataindonesia, Kabardepok dan Siarandepok harus bisa mengajak dan menjadi gerakan masif Warganet untuk menyebarkan narasi positif dan optimisme guna mengajak masyarakat merajut persatuan dan menggapai Kemajuan Bangsa.
“Gerakan Melawan Hoax dengan Posting Konten Positif bersama ini ditujukan sebagai tekad merajut kembali persatuan dan menumbuhkan optimisme di tengah masyarakat demi persatuan dan Kemajuan bangsa. Terlalu sia-sia jika ruang media publik hanya dipenuhi oleh berita berita hoax yang dapat memecah belah bangsa, padahal bangsa kita punya banyak hal yang dapat diunggulkan yang bisa menjadi kebanggaan dan dapat dipublikasikan di jagat media maya,” kata Rita dalam penyampaiannya.
Sementara itu, DR. Arbi Sanit Pengamat Politik UI berujar bahwa hoax mengambil kebebasan berpendapat , diperlukan sebuah upaya dan komitmen bersama, untuk melawan hoax di era millennial ini.
“Salah satu cara yang mungkin adalah mengajak warganet lebih kritis terhadap informasi dan terus memberikan literasi cerdas sehingga tumbuh kesadaran bahwa dunia maya dioptimalkan untuk posting posting tentang kemajuan dan keunggulsn bangsa. kata ,”,Arbi Sanit.
Sedangkan DR Indra Samego Pengamat Politik LIPI mengungkapkan Mari berkontribusi dalam kemajuan bangsa dengan ikut berperan melawan hoax.
“Saya sebagai peneliti dan akademisi mengimbau agar para masyarakat memfilter berita yang diterima jika tidak jelas sumbernya dan meraguksn isinya apalagi berita hoax, Pasalnya media sosial menawarkan hal yang baru bagi Warganet saat ini tapi belum tentu hal yang benar” ucap Indra Samego.
Selain itu, Hafid Nasir Anggota DPRD Kota Depok mengajak insan muda milineal agar melek informasi dan kritis terhadap informasi yang beredar di dunia Maya.
“Saring sebelum sharing, saya mengajak insan muda agar berkolaborasi mendukung gerakan melawan hoax dan isu propaganda negatif agar kedepan kita bisa awasi dan dukung program pembangunan oleh pemerintahan mendatang” ujar Nasir.
Di lain sisi Khairullah akhyari, Anggota DPRD Depok yang turut hadir mengungkapkan pentingnya sosialisasi 4 Pilar MPR RI melalui Media Online untuk meminimalisir Hoax yang meragukan relasivitas kebangsaan dan keagamaan.
“Bangsa Indonesia jangan lupa dengan bangsanya sendiri, termasuk umat Islam jangan sampai lupa dengan fakta bahwa Indonesia kita ini dimerdekakan oleh tokoh umat Islam juga, sehingga jika ada Hoaxs yang menepis dan meragukan peran tokoh umat Islam dalam perjuangan dan pembangunan bangsa patut untuk dilawan hoaxs tersebut,” tegas Khairullah
Sementara dari insan media yang tergabung dalam Forum Jurnalis Pesantren, Lukman Hakim selaku koordinator nya mengatakan bahwa insan media tergabung dalam Forum Jurnalis Pesantren siap dan solid dengan pemberitaan tanpa hoax.
“Insan media solid untuk menjaga pemberitaan yang benar, dan media harus bisa mengedukasi dan menjadi garda terdepan melawan hoax demi persatuan bangsa” kata Lukman.
Rohmat Rospari CEO Media SiaranDepok juga menambahkan bahwa media adalah sebagai mata dan telinga masyarakat.
“Media seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai mata dan telinga masyarakat dalam mengambil kesimpulan berdasarkan informasi dari sumber yang kredible. Untuk itu, disinilah pentingnya peran media sebagai salah satu instrumen pendidikan politik kewarganegaraan untuk konsisten memberitakan dan memberikan literasi kepada masyarakat” Kata Rohmat Rospari.
Pada kesempatan yang sama, Utoyo CEO media KabarDepok menyarankan bahwa Media harus memainkan peran pentingnya dalam rangka mencegah berbagai upaya provokasi yang memecah belah bangsa yang bertujuan bisa menghambat program pembangunan nasional.
“Media harus memberitakan konten-konten dan narasi yang menumbuhkan optimisme dengan mengajak semua komponen bangsa untuk merajut persatuan dan mensukseskan agenda pembangunan nasional” ucap Utoyo.
Selain pemaparan diskusi, warganet juga mendeklarasikan gerakan melawan hoax demi persatuan bangsa dan suksesnya program pemerintahan 5 tahun kedepan yang berisi sebagai berikut:
Kami Warganet dan Jurnalis Pesantren Menyatakan:
PERTAMA, siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945 serta merawat Kebhinekaan Demi Persatuan Indonesia.
KEDUA, Siap Melawan Berita Hoax , Ujaran Kebencian Atas Dasar SARA Maupun Penyebaran Radikalisme di Media Publik Dengan Memproduksi Konten-Konten Positip Yang Menumbuhkan Optimisme Dan Keunggulan Bangsa Serta Semangat Persatuan Nasional.
KETIGA, Siap Bergotong Royong Menjaga Kondusifitas Di Ruang Media Publik Demi Suksesnya Program Pemerintah dan Keberlamjutan Pembangunan 5 Tahun Kedepan Menuju Indonesia Maju