ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siarandepok.com – Warga Kota Depok menilai pemerintah tidak serius menyiapkan sarana maupun prasarana gedung kesenian, pasalnya hampir lebih dari 11 tahun bangunan yang direncanakan untuk gedung tersebut sama sekali tidak tersentuh.
“Sudah dua wali kota memimpin di Kota Depok tapi bangunan pusat pentas maupun lainnya yang berhubungan dengan kesenian sampai saat ini hanya tembok berlumut yang diapit kantor Kelurahan Sawangan dan SMKN 2 Depok,” ujar Rosid, warga Sawangan, Senin (15/4).
Hampir lebih dari sebelas tahun bangunan tersebut terbengkalai dan dibiarkan tidak terurus akibatnya ditumbuhi rumput ilalang dan lumut ditembok.
Proyek gedung kesenian berlantai tiga itu terhenti sejak Wali Kota dijabat Nur Mahmudi Ismail periode tahun 2004 – 2009. Bahkan saat Nurmahmudi kembali menjabat sebagai wali kota untuk periode kedua kembali pembangunan tak dilanjutkan hingga sekarang.
Seharusnya Pemkot Depok mengusulkan ke Provinsi Jabar jika tak punya dana untuk membangun gedung kesenian dapat dialihkan menjadi Balai Latihan Kerja (BLK) atau untuk praktek atau bengkel siswa SMK Negeri 2 yang persis berada disamping lokasi tersebut.
Menanggapi masalah gedung kesenian di Sawangan yang tidak kunjung ada di Kota Depok, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna didampingi Kepala SMKN 2 Depok, Tatang Komarudin, mengatakan masalah kelanjutan gedung kesenian tersebut kini ditangani Provinsi Jabar dan usulan untuk pengambilan alih penangganan sudah disampaikan beberapa waktu lalu namun masih ada kendala yang harus dituntaskan terlebih dulu khususnya masalah aset lahan tersebut.
“Yang jelas keberadaan BLK penting dan harus ada di Kota Depok sebagai salah satu upaya memberikan pelatihan ke masyarakat untuk siap pakai diberbagai bidang pekerjaan,” ujarnya.
“Untuk masalah kelanjutan pembangunan kesenian tentunya masih perlu dikaji ulang baik masalah dana maupun lokasi pembangunannya,” tambahnya.
Penulis: Ardiansyah Septian
Editor: Faisal Nur Fatullah
