Siarandepok.com – Para pengguna jalan asal Kota Depok setiap hari berjibaku dengan kemacetan lalu lintas, karena sebagian penduduknya tinggal di wilayah penyangga kota metropolitan DKI Jakarta. Kemacetan lebih sering terjadi pada saat jam berangkat dan pulang kerja.
Akan tetapi, kemunculan terjadinya kemacetan di jalanan sepanjang Kota Depok yaitu pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Dari total 2,3 juta penduduk, banyak orang Depok yang tumpah-ruah di jalanan demi menghabiskan akhir pekan bersama teman dan sanak keluarga.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Shomad mengungkapkan, berdasarkan Data Perjalanan Manusia yang ia terima, tiap harinya terdapat 1,9 juta perjalanan di wilayah Kota Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Idris menjelaskan pada hari kerja, sebanyak 60 persen dari 1,9 juta perjalanan itu meripakan warga Depok yang pergi beraktivitas ke daerah tetangga seperti Jakarta, Bogor, Tangerang Raya, dan Bekasi.
Sementara 40 persennya adalah warga Jabotabek yang masuk ke Depok. Dengan kondisi seperti itu saja pada hari kerja Depok sudah macet. Namun, pada akhir pekan jalanan di Depok jauh lebih padat merayap karena saat itu hanya 5 persen warga yang keluar dari Depok.
“Yang mengagetkan adalah, kemarin Data Perjalanan Manusia di Kota Depok perhari itu 1,9 juta. Hari kerja, yang 60 persen keluar, 40 persen bermain ke sini. Hari Sabtu-Minggu, 95 persen warga Depok itu bermainnya di Kota Depok,” ungkap Idris, saat menghadiri sebuah acara di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Raya Margonda, Jumat (22/3).
Berdasarkan data tersebut, Idris baru paham penyebab kemacetan parah di sejumlah ruas jalan protokol setiap hari Sabtu dan Minggu.
Penulis: Ardiansyah Septian
Editor: Muhammad Rafi Hanif