Siarandepok.com – Minggu (3/3), Setu Rawa Besar cenderung memiliki air tawar yang cukup bersih, udaranya sejuk karena dikelilingi banyak pepohonan. Hanya saja, jarak antara bibir danau dengan pemukiman amat dekat sekitar lima meter. Karena jarak setu dengan rumah warga sangat dekat, Ini membuat wisatawan sukar menikmati suasana danau.
Sebagai daerah resapan untuk mencegah banjir, Kota Depok memiliki beberapa danau atau setu. Sayangnya, tidak ada satu pun setu yang dioptimalkan menjadi lokasi wisata.
Salah satu contohnya adalah Setu Rawa Besar di Kecamatan Pancoran Mas, memiliki banyak potensi yang bisa dijadikan tempat wisata seperti Setu Babakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain Setu Rawa Besar, Setu Cilodong juga merupakan danau yang diusulkan Mohammad Idris Wali Kota Depok untuk menjadi kawasan wisata.
Idris mengatakan, mereka tidak bisa sembarangan untuk menjadikan daerah resapan sebagai tempat wisata, hal ini dikarenakan yang berwenang adalah pemerintah pusat. Mereka hanya dapat mengelola dengan seizin pemerintah pusat.
Tahun 2018, Kementerian PUPR mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kewenangan pengelolaan setu kepada provinsi Jawa Barat.
“Kalau pengelolaannya boleh diserahkan ke provinsi atau ke daerah. Makanya kemaren Pak Gubernur (Jabar, Ridwan Kamil) menantang saya, ada enggak setu yang diusulkan sebagai tempat wisata. Yang kita ajukan dua kemarin, yaitu Setu Rawa Besar dan Setu Cilodong, relatif (mudah) walaupun sulit juga nih,” ujarnya.
Idris menuturkan, hanya terdapat satu kesulitan, yaitu tempat tinggal yang melanggar garis sempadan setu karena sudah puluhan tahun berdiri. Masalahnya, warga rata-rata punya sertifikat dalam pendirian rumah itu.
“Sebenarnya kalau dikejar sih bisa, ini sertifikat dari mana, kok bisa. Setu Cilodong misalnya berkurangnya sampai 7 hektar,” ucapnya.
Idris menyampaikan, sebenarnya pihaknya telah beberapa kali melakukan penertiban bangunan liar di bibir setu, namun bangunan liar terus saja muncul. Untuk itu, dia memiliki dua alternatif rencana yang akan dilakukan untuk memenuhi permintaan Kang Emil akan adanya danau wisata. Rencana pertama adalah penertiban bangunan, dan rencana kedua pemanfaatan lahan yang ada.
“Yang paling ringan memang melakukan penataan existing, kita rapikan gerbangnya dengan view danau, kita tempatkan UMKM. Mudah-mudahan disetujui oleh Pak Gubernur,” pungkasnya.
Penulis: Nia RS
Editor: Muhammad Rafi Hanif