Siarandepok.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan soal rapat dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Jumat (1/2). Beredar kabar, rapat tersebut memiliki keterkaitan dengan dugaan penganiayaan kepada dua pegawai KPK di Hotel Borobudur pada 2 Februari 2019 lalu.
“Pada hari Jumat, 1 Februari, Sekitar pukul 7 malam, Gubernur dan Sekda Papua tiba di KPK dan hadir di Ruang Rapat Pleno tentang pencegahan (korupsi) di Papua yang dilakukan hingga pukul 9 malam,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah lewat keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Febri menuturkan, rapat tersebut membahas soal Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan (Korsupgah) KPK – Pemprov Papua, sebagai kelanjutan rapat hari sebelummya, Kamis (31/1).
Lebih lanjut, Febri menjelaskan, upaya pencegahan korupsi dilakukan untuk seluruh daerah di Indonesia, termasuk Papua. Sebab, KPK memiliki tanggung jawab untuk mendorong beberapa perubahan dan perbaikan di daerah tersebut.
“Seperti yang sering KPK sampaikan kepada seluruh kepala daerah dan DPRD di beberapa daerah, KPK menegaskan program pencegahan harus dilakukan dengan komitmen yang penuh, sehingga jika ada kepala daerah yang melakukan korupsi, tetap akan diproses sesuai aturan berlaku,” ucapnya.
Kejadian penyerangan terhadap dua penyidik KPK terjadi pada Sabtu (2/2), di hotel Borobudur, Jakarta. Febri mengatakan, dua pegawai KPK itu sedang ditugaskan untuk melakukan pengecekan lapangan guna merespon laporan masyarakat tentang adanya indikasi korupsi terkait proyek dan anggaran di Papua.
Penulis: Adista
Editor: Muhammad Rafi Hanif
