Morbidelli dan Bagnaia Sudah ke MotoGP, Kenapa Pebalap Indonesia Belum?

- Reporter

Rabu, 6 Februari 2019 - 10:20

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Franco Morbidelli dan Peco Bagnaia sudah naik ke MotoGP. Kenapa pebalap Indonesia belum ada yang ke kelas tertinggi, meski juga sudah dilatih Valentino Rossi?

Morbidelli dan Bagnaia, merupakan anak didik Rossi di akademi balap VR46. Kini, keduanya sudah mentas di kelas balapan tertinggi, untuk bersaing dengan sang guru.

Soal jebolan akademi balap Valentino Rossi, sedianya banyak rider asal Indonesia yang juga sempat dilatih langsung The Doctor. Ada Galang Hendra, Muhammad Faerozi, dan Anggi Setiawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Galang Hendra, yang musim ini akan membalap di World Supersport 300, menilai keberhasilan Morbidelli dan Bagnaia tampil di MotoGP. Sebagai sesama alumnus VR46 Academy, Galang ingin mengikuti jejaknya kendati mengakui masih banyak kekurangan.

“Kurangnya disiplin, karena di tempat Rossi juga diajarkan disiplin. Dan saya bisa ke sana sangat beruntung sekali,” kata Galang di Sirkuit Sepang, Selasa (5/2/2019).

“Melihat anak didiknya dari VR46 Academy bisa ke MotoGP dan berkali-kali juara dunia (kelas Moto2) itu memberi motivasi untuk saya. Saya pernah belajar bareng, latihan bareng, tapi kenapa saya belum bisa juara dunia, itu memotivasi saya,” sambungnya.

Senada dengan Galang, Faerozi, yang akan membalap di AARC kelas AP250, menilai kekurangannya masih banyak sehingga belum bisa menuju ke sana.

“Termotivasi pasti ya, karena saya pernah latihan bareng sama mereka, bahkan kegiatan mereka juga kami bisa meniru. Saya sangat memotivasi agar bisa lebih baik. Jadi, kami harus intropeksi diri, saya banyak belajar dari sana. Saya sendiri masih kurang pengalaman, teknikal balapannya juga kurang, kedisiplinan juga masih kurang, untuk mencapai yang terbaik, semua harus bagus dulu,” jelasnya.

Berita Terkait

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Membuka Pendaftaran Penerimaan Santri dan Santriwati Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026
“Ini Kata Alumni Gontor dan Simpatisan Pendukung Supian-Chandra tentang 6 Faktor Kesuksesan SS-CR Jadi Walikota Depok”
Pabrik Narkoba di Cimanggis Depok ber-Omset belasan Milyar di Grebek!
SMP Pratiwi Junior High School Kota Depok Adakan Kegiatan Study Tour Ke Jogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok
SMK Tadika Pertiwi Depok Adakan Kunjungan Industri Ke Bandung Bersama DIrgantara AIA Tour Travel Depok
Tingkatkan Kekompakan dan Sinergitas Kinerja, Jajaran ASN Kemendukbangga/BKKBN Retreat di Sesko AD
“SMP Tirtajaya dan Siaran Depok Sepakat Sinergi Promosi Sekolah Berkualitas dan Terjangkau”
“Kenang perjuangan yang berliku, relawan GASS D1 adakan tasyakuran kemenangan Supian-Chandra”

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 11:26

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Membuka Pendaftaran Penerimaan Santri dan Santriwati Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:37

“Ini Kata Alumni Gontor dan Simpatisan Pendukung Supian-Chandra tentang 6 Faktor Kesuksesan SS-CR Jadi Walikota Depok”

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:46

Pabrik Narkoba di Cimanggis Depok ber-Omset belasan Milyar di Grebek!

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:07

SMP Pratiwi Junior High School Kota Depok Adakan Kegiatan Study Tour Ke Jogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:03

SMK Tadika Pertiwi Depok Adakan Kunjungan Industri Ke Bandung Bersama DIrgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:44

“SMP Tirtajaya dan Siaran Depok Sepakat Sinergi Promosi Sekolah Berkualitas dan Terjangkau”

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:41

“Kenang perjuangan yang berliku, relawan GASS D1 adakan tasyakuran kemenangan Supian-Chandra”

Jumat, 17 Januari 2025 - 20:25

Hore…Anggaran Ziarah Gratis atau Wisata Keberagaman Rp 25 Juta/RW

Berita Terbaru