PADANG – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia, Khairul Mahalli, menandatangani berkas kerjasama dengan UMKM Sumatera Barat dalam Acara Padang Expo 2018.
Kegiatan tersebut disaksikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal, DPP GPEI, Pelindo 2 Telukbayur dan Angkasapura 2 Bandara Internasional Minang Kabau. Minggu (16/12).
Mahalli mengatakan, Padang Expo ini sebagai sarana bagi UMKM untuk mempromosikan produknya dan menjadi sarana bagi masyarakat untuk melihat peluang investasi di Kota Padang.
“Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Padang sejatinya bisa menembus pasar internasional. Namun, pelaku usaha harus bisa memanfaatkan 3 poin penting,” katanya saat ditemui diakhir acara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Mahalli, semua pihak bersepakat ingin memajukan serta meningkatkan ekspor Sumatera Barat.
“Ada tiga hal tujuan dari Acara ini, pertama, kita akan meningkatkan sumber daya manusia, khususnya UMKM itu, supaya mampu menembus pasar ekspor. Kedua, menyangkut regulasinya aturan dan tatanan sebagainya. Ketiga, network atau jaringan, supaya produk Sumbar, khususnya Kota Padang, bisa menembus pasar ekspor,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Khairul Mahalli, di Blok III lantai 4 Pasar Raya Padang.
Kehadiran Khairul Mahalli dalam rangka kegiatan Padang Expo 2018, sekaligus MoU antara UMKM Padang binaan Dinas Perdagangan Kota Padang dengan Dewan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exporters Indonesia).
“Sebenarnya produk UMKM Padang bisa menembus pasar dunia, tinggal bagaimana menjadikan produk itu lebih baik lagi. Jadi, produk-produk ini dianggap ekspor negara,” tambah Khairul, yang juga Ketua Kadin Sumatera Utara.
Ia menyebutkan, salah satu produk UMKM yang sangat berpotensi menembus pasar internasional adalah keripik singkong. Namun, tetap harus memperhatikan permintaan pembeli dan standarnya.
“Nah, bandara dan pelabuhan itu juga berperan penting, supaya bagaimana biaya logistik bisa berdaya saing. Inilah sekarang waktunya, mari benahi bersama supaya 2019 ini, Padang, maupun Sumbar akan lebih baik daripada sebelumnya,” ungkap Khairul.
Soal Memo of Understanding (MoU) atau kerjasama UMKM dengan Dewan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia sambung Khairul, Dinas Perdagangkan Kota Padang memegang peranan penting. Sebab itu, ia meminta dinas terus mengawasi pelaku usaha.
“Mereka (dinas) tentu sebagai regulator yang memegang peraturan dan fasilitator. Kita minta pengawasan juga bagaimana terus mendorong daripada ini (UMKM) dan pelaku terus berbuat yang terbaik untuk produknya,” tutur Khairul.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan, mendorong secepat mungkin pelaku usaha supaya produknya bisa menembus pasar dunia atau ekspor.
Menurut Endrizal, UMKM di Kota Padang sekitar 82 ribu. Berdasarkan jumlah tersebut, yang berpotensi di ekspor adalah produk -produk kuliner seperti rendang, selain Crude Palm Oil (CPO)
“Langkah-langkahnya dinas mendorong, memfasilitasi. Inilah bentuk fasilitas kita kehadiran pak Khairul untuk mendorong ini. Nanti apa yang berkaitan teknis dengan produksi, tentu di bawah binaan Pak Khairul selaku ketua ekspor,” kata Endrizal.
Endrizal menilai berdampak positif terutama mempromosikan produk-produk UMKM di Kota Padang, terutama yang yang berkaitan dengan investasi di kota tersebut.
Padang Expo 2018 juga menggelar sejumlah lomba dan seminar dengan tema Kota Padang sebagai pusat perdagangan di Sumbar. (FKV)
