Polemik Masuknya Islam Di Nusantara

- Reporter

Rabu, 21 November 2018 - 21:37

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com- (21/11) – Diskusi yang bertajuk masuknya Islam di Nusantara diadakan oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Hadir dengan telekonfrens Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Prof Dr. Husnan Bey Fananie. Dirinya mengatakan, bahwa peneliti Indonesia agar melek kepada sejarah Islam yang ada di Azerbaijan.

“Hasil penelitian ini bisa memunculkan jati diri baru bagi masyarakat muslim Indonesia, bahwa hubungan Islam Indonesia dan Azerbaijan sangatlah erat sekali. Mengingat selama ini pandangan tentang masuknya Islam di Nusantara masih terpaku pada peneliti asing,” kata Husnan Bey Fananie via Telekonfres, Rabu, (21/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada tiga teori umum masuknya Islam ke Nusantara yang selama ini menjadi acuan para peneliti (1) Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh pedagang Gujarat, India Selatan. Yang menjadi dasar pandangan ini adalah adanya kesamaan nisan di daerah Cambay dan Nusantara, seperti Samudera Pasai, semenanjung Melayu, Kedah dan Perlak. (2) Arab, pandangan ini bersumber pada berita yang ditulis oleh pelaut-pelaut Cina. (3) Orang-Orang Persia, dikarenakan adanya kesamaan ritual di Persia dan Nusantara, seperti perayaan Asyura dan kesamaan bahasa misalnya kata Gandum, Nakhoda dan Anggur dst.

Dr Bastian Zulyeno selaku ahli persia mengatakan, bahwa ada yang dilupakan oleh peneliti asing tentang nisan kono yang
ada di Indonesia.

“Padahal dalam nisan tersebut ada petunjuk, kapan dan siapa yang membawa islam ke Indonesia. Berdasarkan syair yang ditemukan di Makam Papan Tinggi dapat diduga pembawa islam ke Nusantara adalah ulama intelektual,” ucap Bastian.

Jaringan perdagangan dan pelayaran di masa lalu diyakini menjadi salah satu faktor adanya hubungan keagamaan dalam hal ini adalah transmisi agama Islam dari Asia Barat dan Asia Selatan menuju kawasan Nusantara-Indonesia. Para pelaut dan pedagang Muslim diyakini turut serta dalam proses penyebaran Islam di Nusantara, di samping kedatangan para mubalig dari wilayah Asia Barat dan Asia Selatan yang ikut serta dalam pelayaran tersebut. Selain itu tidak dapat dimungkiri juga adanya ulama asal Nusantara yang setelah menuntut ilmu di Mekkah atau Madina (Hejaz), Arabia, ikut serta meramaikan proses Islamisasi tersebut.

Ghilman Assilmi selaku ahli Arkeologi Islam mengatakan, bahwa kajian arkeologis yang dilakukan untuk mengungkapkan masuknya Islam di Nusantara masih sebatas kajian perbandingan.

“Seperti halnya pendapat yang ada bahwa Islam datang di Nusantara dari Gujarat hanya didasarkan atas perbandingan bentuk yang memiliki kemiripan. Dengan adanya kolaborasi antar disiplin ilmu dapat diperoleh prespektif lain tentang isi inskripsi Islam,” kata Ghilman.

Ghilman menambahkan, dari hasil awal penelitian multi disiplin menegaskan bahwa Islam masuk di Nusantara tidak semata dibawa oleh pedagang dari Gujarat.

“Hasil penelitian akan memberikan berbagai kemungkinan baru tentang masuknya Islam di Nusantara,” kata Ghilman.

Husnan Bey Fananie juga menambahkan, bahwa hasil penelitian ini penting untuk jadi pelajaran di Sekolah.

“InsyaAllah dengan hasil penelitian ini, semua menjadikan rujukan yang akan dipelajari di Sekolah maupun Pesantren,” kata Husnan Bey Fananie.

Penelitian ini akan mengubah paradigma lama tentang masuknya Islam di Nusantara.

Peneliti:

Dr. Ali Akbar, M.Hum.

Dr. Bastian Zulyeno

Maman S. Mahayana, M.Hum.

Chaidir Ashari, M. Hum.

Ghilman Assilmi, M.Hum.

Berita Terkait

MTS Al-Hidayah Sukatani Kota Depok Adakan Kegiatan Outing Class Ke Yogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok
SMP Tirtajaya Gelar Isra Mi’raj, Sambut Kemenangan Palestina Dengan Imani Sejarah Isra’ Mi’raj
Jabar Siap Kembangkan Inovasi Genting Bersama PT.POS
Gedung SMP VIS Student One Mulai Bertumbuh, Siap Memberikan Fasilitas Terbaik Bagi Siswa-siswinya
Lantik Petugas Lapangan: Dadi Dorong Untuk Sukseskan Quick Wins
Kaper Kemendukbangga Jawa Barat Pimpin Apel Siaga Genting
Tidak Hanya Speak Up, Kowar-Kowar juga Gelar Diskusi Terbuka Tentang Aktivispreneur
Rumah Hijabers Jual Baju Lebaran Muslim & Muslimah Anak & Dewasa di Kota Depok

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 09:51

MTS Al-Hidayah Sukatani Kota Depok Adakan Kegiatan Outing Class Ke Yogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:26

SMP Tirtajaya Gelar Isra Mi’raj, Sambut Kemenangan Palestina Dengan Imani Sejarah Isra’ Mi’raj

Jumat, 7 Februari 2025 - 09:18

Jabar Siap Kembangkan Inovasi Genting Bersama PT.POS

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:28

Gedung SMP VIS Student One Mulai Bertumbuh, Siap Memberikan Fasilitas Terbaik Bagi Siswa-siswinya

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:26

Lantik Petugas Lapangan: Dadi Dorong Untuk Sukseskan Quick Wins

Senin, 3 Februari 2025 - 14:00

Tidak Hanya Speak Up, Kowar-Kowar juga Gelar Diskusi Terbuka Tentang Aktivispreneur

Senin, 3 Februari 2025 - 13:13

Rumah Hijabers Jual Baju Lebaran Muslim & Muslimah Anak & Dewasa di Kota Depok

Senin, 3 Februari 2025 - 09:53

Kwarcab Kota Depok Apresiasi dan Sebut Gugus Depan Gerakan Pramuka PKBM Primago Depok Sebagai Pioner LATGAB Kepramukaan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Kota Depok

Berita Terbaru