JAKARTA – Saat ini posisi perempuan dan laki-laki sudah sejajar dalam persaingan bisnis. Meski perlu diakui bahwa belum banyak perempuan yang terlibat dalam dunia industri. Alasannya bisa karena merasa tak punya kemampuan berdaya saing ataupun bingung mau memulai bisnis dari mana.
Ketua Umum Kamar Dagang dan industri (Kadin) Indonesia Eddy Ganefo meyakini bahwa pada era digitalisasi ini justru membuka banyak peluang bagi pemberdayaan perempuan. Utamanya, partisipasi perempuan dalam industri bisnis yang lebih setara.
“Ribuan perempuan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkarya dalam satu wadah,” Kata Eddy, di Jakarta, Senin (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Eddy Ganefo yang juga Caleg DPR RI Dapil Sumsel Satu mengingatkan untuk seluruh perempuan di Indonesia agar dapat memaksimalkan potensi. Hal tersebut, menurut Eddy dapat melalui beragam kegiatan.
Selain itu, Eddy menambahkan, perempuan memiliki peranan penting dalam perekonomian. Untuk itu, peningkatan kualitas hidup. Menurutnya, peran perempuan merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan bangsa.
Hal ini senada dengan data yang dirilis oleh Mc Kinsey Global Institute yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke-7 pada 2030. Salah satu syaratnya adalah dengan meningkatkan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi.
“Oleh karena itu, kehadiran Perempuan Kadin akan membantu para ibu yang memiliki usaha-usaha kecil di masing-masing daerah mereka. Tujuannnya tentu untuk lebih dan terus kreatif dalam menghasilkan karya atau produk-produk mereka, hal tersebut guna memicu semangat perempuan seluruh Indonesia untuk terus berkarya,” ujar Eddy.
Eddy menganggap, peran perempuan di era modern ini penting untuk membangun bangsa melalui UMKM Indonesia.
“Inilah yang dinamakan Implementasi pada era revolusi industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh kaum perempuan. Sebab, revolusi industri tersebut memiliki prospek yang menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia,” pungkasnya. (FKV)
