Siarandepok.com – Sudah ratusan tahun masyarakat nusantara menggunakan ramuan alami. Salah satu catatan yang dapat dipelajari adalah dari isi Serat Centhini, yang berisikan ramuan-ramuan jamu dan berangka tahun 1814.
Rempah-rempah dan bahan herbal ternyata sudah sejak zaman dahulu diandalkan sebagai cara untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Bagian yang paling banyak meninggalkan catatan seputar penggunaan ramuan tradisional ini adalah kehidupan keraton. Salah satunya adalah jampi dari Kerajaan Mataram yang memuat sekitar tiga ribu resep jamu, pada sekitar tahun 1700-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
JAMU
Jamu rupanya telah dikembangkan sejak zaman kerajaan Hindu. Buktinya, Prasasti Madhawapura memuat tentang adanya profesi peracik jamu yang disebut Acaraki. Cara-cara pembuatan jamu pun nampak dalam lukisan dinding Candi Borobudur, Prambanan, Penataran dan Sukuh. Alat yang digunakan untuk mengolah jamu antara lain adalah lumpang, pipisan dan ulesan.
Untuk perawatan kecantikan, ramuan yang paling banyak dipakai adalah jamu, lulur atau boreh, bedak dingin, tapel dan pilis.Bila jamu diminum untuk merawat kecantikan dari dalam, maka lulur, boreh dan mangir merawatnya dari luar guna membantu mengangkat sel kulit mati yang menumpuk, sekaligus memutihkan dan mencerahkan kulit.
Mangir dibuat dari temu giring dan kunyit yang ditumbuk, dijadikan serupa pasta lalu dioleskan pada kulit dan digosok. Sedangkan lulur umumnya dibuat dari bubuk kopi, alpukat, bengkuang, wortel, teh hijau dan bahan-bahan lain.
Lain lagi dengan boreh, yang terbuat dari padi atau gandum. Sementara tapel lebih banyak dipakai oleh para wanita setelah melahirkan. Manfaatnya untuk membantu kulit perut agar kembali kencang, sehat dan segar. Bahannya antara lain temu kunci, daun sirih dan lemon.
Ada juga pilis yang dibuat dari campuran kencur dan daun belimbing wuluh. Ramuan ini dihaluskan dan dicampur air, kemudian dioleskan pada dahi. Selain membantu mengobati pusing, pilis juga membantu menghilangkan kerutan pada dahi serta menjernihkan pandangan.
Sedangkan untuk membantu menenangkan kulit, kaum hawa masa lampau menggunakan bedak dingin. Sekaligus untuk melindungi kulit dari efek sinar matahari, serta melindungi wajah. Bahan pembuatannya adalah beras, sari bengkuang, umbi rumput, teki, mawar, melati dan pandan.
Penulis: Syalika A
Editor: Sabar P
