Siarandepok.com- Wali Kota Depok Dr. KH. Mohammad Idris menghadiri Halaqah Nasional Ulama Pesantren Al Hikam, Jl. H. Amat No. 21 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji, Depok. Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kota Depok tidak menyembunyikan kedekatannya dengan pendiri Pesantren Al-Hikam Almarhum KH. Hasyim Muzadi. Terlebih, KH. Hasyim Muzadi senior saat menuntut ilmu di Pondok Modern Darussalam Gontor dahulu.
“Hubungan saya secara pribadi dengan Almarhum KH.Hasyim Muzadi insya Allah tidak diragukan lagi. Walaupun sampai sekarang saya belum punya kartu identitas Nahdatul Ulama (NU),” ucapnya, Rabu (24/10).
Di acara yang dihadiri para kiai dan ulama, pria kelahiran Jakarta, 25 Juli 1961 ini mengucapkan selamat Hari Santri Nasional. Ia pun mengapresiasi keberadaan HSN sebagai bukti sejarah bahwa kaum santri dan kiai sangat cinta tanah air dan sangat anti terhadap penjajah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya mengucapkan selamat Hari Santri Nasional, dimana peringatan Hari Santri Nasional sudah ada sejak 2015 yang ditentukan tanggal 22 Oktober, ucap Kiai Idris.
Bagi doktor lulusan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi ini, resolusi jihad yang digaungkan Hadhratus Sheikh KH. Hasyim Asy’ari sangat strategis sekali. Dengan diproklamirkan resolusi jihad ini semangat perjuangan bangsa Indonesia, terutama kaum santri makin membuncah. Tak kurang dari 20 ribu santri turut menjadi pelaku dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Hadhratus Sheikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad melawan Belanda yang datang kembali ke Indonesia untuk menjajah, terangnya.
Kiai Idris pun tak lupa mengajak para hadirin Halaqah Nasional Ulama untuk mengirimkan fatihah kepada syuhada dan mujahid dalam membela kemerdekaan Indonesia. Sungguh, lanjutnya, bangsa Indonesia saat ini sangat berhutang besar pada para mujahid dan syuhada yang mengorbankan jiwa, raga, dan harta mereka untuk keberlangsungan umat Muslim Indonesia yang maju dan bermasa depan cerah.
“Alhamdulillah, ada Resolusi Jihad yang dikomandoi oleh Hadhratus Sheikh KH.Hasyim Asy’ari dan diikuti oleh para santri yang berjumlah sekitar 20 ribu santri yang syuhada saat itu. Maka, lahum walil mujahidina al-Fatihah,” tutup Kiai Idris.
