Oleh: Dr. H. Muhammad Fahmi, ST, MSi (Penulis Buku Cita Citaku jadi Presiden dan Peserta PKU IX MUI Kota Depok Tahun 2023)
Kurang lebih sepekan penulis menjadi peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan IX yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia Kota Depok tahun 2023 di Kawasan puncak Mega Mendung kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Sejak awal Pembukaan Acara yang dirangkai dengan pengajian rutin Ulama dan Umara hingga acara Penutupan berbagan kesan yang begitu berarti dan mendalam didapatkan.
Pada acara pembukaan tersebut dihadiri oleh Walikota Depok, Dr. KH. Mohamad Idris, MA, Ketua umum MUI Kota Depok Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman, MA, Sekum MUI Dr. KH Nurwahidin, MA, Sekertaris MUI sekaligus Anggota DPRD Depok Khairullah Ahyari, SSi, Ketua Sterring Committee PKU IX Dr. KH. Ahmad Badrudin, Lc beserta seluruh pengurus inti MUI Kota Depok, Ketua dan Pengurus MUI Kecamatan, para alumni PKU dari semua Angkatan serta para tokoh agama se kota Depok. Acara pembukaan yang dilaksanakan di Gedung MUI tersebut juga dihadiri dari kalangan umara yaitu oleh para Kepala Dinas, Camat dan Lurah se Kota Depok.
Pada kesempatan tersebut Ketua MUI Kota Depok menyampaikan bahwa salah satu tujuan terselenggaranya PKU ini setiap tahunnya adalah karena Indonesia pada umumnya termasuk Kota Depok sudah mulai kekurangan sosok ulama di Tengah-tengah Masyarakat. Beberapa penyebab diantaranya karena faktor usia, Kesehatan dan meninggal dunia. “ Pada saat covid melanda dunia dan negeri ini, ada kurang lebih seribuan ulama yang turut wafat akibat wabah covid, makanya perlu pengkaderan/penerus sosok ulama tersebut. Sementara jumlah warga bangsa/umat yang menggantikan para ulama yang wafat sangat tidak sebanding,” tutur Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman, MA, saat menyampaikan sambutannya.
Walikota Depok, Dr. KH. Mohamad Idris, MA yang pada kesempatan tersebut sebagai narasumber menyampaikan apresiasinya pada kegiatan pengajian ulama umara yang masih rutin dilakukan dan pembukaan PKU Angkatan IX yang kali ini mengangkat tema Peran Ulama dalam Pelaksanaan Pemilu 2024 yang berkualitas, Aman dan Damai. Menurut Idris, tema ini sangat relevan dan kontekstual, karena Ulama dan Umara harus sama-sama berperan untuk menciptakan Pemilu yang aman, damai dan berkualitas. “Ulama berperan sebagai Pembina, pembimbing, koordinasi dan berkolaborasi dengan Umara dalam rangka mengedukasi umat agar dapat berpartisipasi aktif secara baik dan benar dalam kontestasi politik mendatang,” tegas Walikota yang juga masih menjadi Pembina di MUI Kota Depok.
Pasca acara pembukaan, dilanjutkan dengan sesi pemberian materi di wisma Mutiara Mega Mendung Puncak Kabupaten Bogor selama sepekan. Bagi penulis, acara PKU ini sungguh luar biasa memberikan kesan yang begitu mendalam dan sangat menginspirasi.
Kesan Pertama. Ilmu dan materi yang didapatkan. Sebanyak 19 materi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti Pendidikan Kader Ulama ini. Setiap hari kegiatan diawali dengan sholat malam, sholat subuh, kultum secara bergantian oleh salah satu peserta yang ditugaskan oleh ketua Kelompok. Dilanjutkan dengan Kajian Kitab Matan Ar Rahbiyah (kitab yang membahas tentang Ilmu Waris dalam Islam) oleh Dr. KH. Ahmad Badrudin Lc, MA. Menurut Kiai Badrudin, bahwa Rasulullah bersabda ilmu faroid/ilmu Waris itu adalah ilmu yang akan pertama kali punah dikarenakan semakin tidak banyaknya manusia mau mempelajari ilmu waris ini. Adapun materi lainnya adalah; Ilmu Al-Quran, Islam identitas politik dan politik identitas, Muqaranah Mazahib Aqaidiyah, Ilmu Fikih Qawaid Fikhiyyah, Ilmu Dakwah, Ilmu Tafsir Al Quran Syarat-syarat sebagai Mufassir dan Gerakan Dakwah di kalangan Milenial (materi baru di PKU IX).
Selanjutnya peserta juga diberi materi tentang; Wawasan dan Organisasi/Kelembagaan MUI, Sejarah dan perkembangan MUI Kota Depok, Sejarah Islam peran ummat Islam di pentas Nasional, Ilmu Hadist(Hadist-hadist Dhaif dan Kehujjahannya), Islam Wasathiyah, peran Ulama sebagai pewaris Nabi dan Kiprahnya di Tengah-tengah Masyarakat, Pemberdayaan Ekonomi Ummat Islam(Ekonomi Syariah), Tasawuf dan Akhlak, Kepemimpinan dalam Perspektif Keummatan dan Kebangsaan serta ada materi tentang Arah Kebijakan Pembangunan Kota Depok oleh Sekertaris Daerah Kota Depok, Drs. H. Supian Suri, MM.
Kesan kedua, para pemateri yang menjadi naras umber dalam PKU ini. Semua pemateri dalam Pendidikan Kader Ulama ini menurut penulis adalah sosok yang sangat luar biasa menginspirasi dan kompeten di bidang keilmuannya masing-masing. Mereka adalah Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman, MA, Dr. KH. Nurwahidin, MA, Drs. KH. Arif Rahman Hakim, MA, Dr. KH. Syamsul Yakin, MA, Dr. KH. Ahmad Badruddin, LC, MA, Dr. KH. Rahmat Morado, S. MA, Drs. KH. A. Mahfudz Anwar, Dr. KH. Encep Hidayat, MA, Drs. KH. Muhammad Said, MHum, Drs. KH, Bahrudin Toyyib, MPd, Dr. KH. Iie Nasrie Muhammad, MM, Dr. KH. Ade Yusuf Mujaddid, MA, Khairullah Akhyar, SSi, Kostia Permana, SE, Ali Wartadinata, SPd dan H. Uun Aenun Najib, Mag.
Semua nara sumber dapat mentransfer kapasitas keilmuannya dengan gaya penyampain khasnya masing-masing. Para peserta PKU pun begitu antusias untuk berdiskusi dan menggali ilmu dari para pemateri. Tak satu pun pertanyaan yang tidak dijawab dengan dalil/keilmuan masing-masing nara sumber. Semua nara sumber memberikan cakrawala/khasanah intelektual yang begitu menginspirasi penulis dan peserta PKU Angkatan IX.
Kesan ketiga, konsistensi panitia dan sistematika diklat. Panitia dalam kegiatan PKU IX ini adalah para ustad/assatidz yang merupakan pengurus bidang PKU MUI Kota Depok yang juga sebagiannya adalah alumni PKU MUI Kota Depok. Sejak awal seleksi hingga acara penutupan seluruh peserta PKU dilayani, difasilitasi, diarahkan dengan baik dan apik tanpa terlihat rasa Lelah dan tidak bosan untuk terus mengingatkan hal-hal kecil hingga yang besar kepada para peserta. Suasana Interpersonal skill antara panitia dan peserta begitu hangat, perhatian, terbuka dan komunikatif hingga seolah tak ada jarak untuk saling bertanya dan berdiskusi.
Para panitia begitu konsisten mengarahkan peserta PKU agar selalu tepat waktu mengikuti jam kelas pembelajaran. Mulai dari kegiatan shalat malam, sholat subuh(semua shalat Fardhu), olahraga pagi, sarapan, memandu/moderator materi nara sumber, ice breaking, absen, pengerjaan pretest dan posttest per materi, termasuk memeriksa hasilnya hingga menilai secara diam-diam prilaku para peserta tuntas dilakukan sampai malam hari selama sepekan.
Kesan Keempat, Karakteristik dan antusiasme para peserta Pendidikan Kader Ulama Angkatan IX. Jumlah peserta PKU Angkatan IX kali ini sebanyak 30 orang( 24 orang Pria dan 6 orang Wanita). Semua peserta PKU kali ini merupakan para ustad/zah perwakilan dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok dengan berbagai macam latar belakang. Justru keberagaman ini semakin menjadi perekat rasa persaudaraan dan kebersamaan diantara para peserta selama mengikuti PKU. Sejak awal kegiatan peserta dibagi dalam tiga kelompok yaitu Kelompok 1 (Abu Bakar), Kelompok 2 (Umar Bin Khattab) dan Kelompok 3 (Salman Alfarisi). Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang peserta.
Antusiasme para peserta PKU dalam mengikuti kegiatan ini sungguh luar biasa. Tidak ada satupun peserta yang tidak ambil bagian untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan kepada para nara sumber. Pada setiap sesi tanya jawab para moderator memberikan kewenangan kepada ketua masing-masing kelompok untuk menunjuk/mempercayakan salah satu anggotanya untuk menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan. Selain aktifitas di kelas, masing-masing kelompok juga diberi kesempatan secara bergantian sebagai petugas (muadzin, imam dan kultum) pada setiap shalat fardhu berjemaah.
Demikian sekilas sharing pengalaman yang penulis dapatkan selama mengikuti Pendididkan Kader Ulama Angkatan IX tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama (MUI) Kota Depok. Melalui tulisan ini mewakili teman-teman peserta penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada MUI Kota Depok, para Kiai(para guru dan nara sumber) dan para panitia yang telah secara Ikhlas memfasilitasi kegiatan PKU angkatan IX ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Teriring selalu doa terbaik untuk semua khususnya teman-teman peserta agar dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selalma mengikuti PKU tersebut.
Sebagai akhir dari tulisan ini, penulis ingin menukil apa yang disampaikan oleh Walikota Depok Dr. KH. Mohamad Idris, MA, bahwa Keberadaan para ulama dalam masyarakat yaitu profil memiliki arti yang sangat signifikan. Hal ini dikarenakan mereka menjalankan peran yang sangat penting dan strategis dalam mentransformasikan ilmu-ilmu keislaman dan membimbing umat agar kehidupan mereka berjalan sesuai dengan tuntunan agama. Mereka juga menjadi rujukan bagi masyarakat untuk dimintai pendapat baik mengenai masalah-masalah keagamaan maupun masalah-masalah pribadi dan sosial kemasyarakatan lainnya. Realitas sosial ini membuat para ulama dipandang sebagai tokoh masyarakat atau pemimpin yang dihormati. Tidak berlebihan bila dikatakan harkat dan martabat mereka dipandang berada di atas para pemimpin formal.