Empat Tanda Bahagia

- Reporter

Jumat, 18 Maret 2022 - 10:10

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Syamsul Yakin
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar Parung Bingung Kota Depok

SiaranDepok.com – Dalam Nashaihul Ibad, Syaikh Nawawi menulis tentang empat tanda bahagia. Pertama, suka mengingat dosa. Kedua, suka melupakan kebaikan . Ketiga, dalam urusan agama, melihat kepada orang yang lebih tinggi. Keempat, dalam urusan dunia, melihat kepada orang yang lebih rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertanyaannya, mengapa mengingat dosa jadi tanda bahagia? Secara psikologis, mengingat dosa dapat membuat orang menangis. Bagi kaum beriman, kebahagiaan didapat bukan saja ketika tertawa, tapi juga pada saat menangis. Mengingat dosa hingga menangis tak sembarang orang dapat melakukannya. Banyak orang yang ingat dosa, tapi tidak sampai membuatnya menangis. Begitu juga banyak orang yang menangis, tapi bukan karena ingat dosa. Kombinasi ingat dosa dan menangis inilah yang membuat rasa bahagia yang ditandai dengan rasa tenteram dan harapan segala dosa diampuni Allah.

Terkait dengan hal ini, Allah memberi informasi, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui” (QS. Ali Imran/3: 135). Yang dimaksud dengan ingat dalam ayat ini, bagi pengarang Tafsir Jalalain, adalah ingat terhadap ancaman Allah.

Baca Juga : Seorang Perempuan Terpeleset Kedalam Sumur – Siaran Depok

Berikutnya, mengapa melupakan kebaikan mendatangkan rasa bahagia? Jawabannya, bagi orang beriman berbuat baik itu membahagiakan. Kebahagiaan itu bukan terletak pada saat menerima saja, tapi pada saat memberi. Alasannya, pada saat orang beriman memberi, sejatinya dia merasa sedang menerima ridha-Nya dan meraih cinta-Nya. Allah menjanjikan, “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QS. al-Rahman/55: 60). Yang dimaksud dengan “kecuali kebaikan” bagi pengarang Tafsir Jalalain, adalah kenikmatan.

Untuk itu, dengan melupakan kebaikan yang satu, orang beriman termotivasi untuk melakukan kebaikan lainnya yang mendatangkan rasa bahagia yang lain.

Secara psikologis, melupakan kebaikan jadi tanda bahagia. Alasannya karena kebaikan yang dilakukan orang beriman tidak hendak diingat orang, dipuja orang, dan dibalas orang. Itu artinya, orang beriman berbuat baik tanpa beban pamrih, sehingga bahagia hatinya. Termasuk terbebas dari berharap kepada manusia. Terbebas dari berharap kepada manusia itu membahagiakan. Allah menjelaskan, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. al-Insyirah/94: 8). Dapat dibayangkan betapa sengsaranya seseorang yang terus mengingat kebaikannya agar orang lain membalas kebaikan yang dilakukannya. Padahal manusia cenderung melupakan kebaikan sesamanya.

Selanjutnya, tanda orang bahagia adalah orang yang dalam urusan agama, ia melihat yang lebih banyak amalnya. Karena kian banyak amal akan dibalas dengan lebih banyak pahala, seperti Allah janjikan, “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” (QS. al-Nisaa/4: 40).

Terakhir, tanda bahagia yang keempat dalam catatan Syaikh Nawawi di atas hanya dapat dilakukan oleh orang yang bersyukur. Inilah janji Allah kepada orang yang bersyukur, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim/14: 7). Jadi pantas saja apabila dalam urusan dunia, orang beriman melihat orang yang lebih miskin darinya sebagai tanda syukur kepada Allah.*

Berita Terkait

Lanjutkan Estafet Perjuangan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Membentuk Formasi Pimpinan Baru Periode 2025–2030
Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya
Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor
DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan
Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua
KDM Resmikan Pemasangan Listrik Gratis di Cirebon, Syaratnya Harus Ikut KB
Pemkot Depok Tempuh Jalur Hukum, Pelaku Penyegelan SDN Utan Jaya Diburu Polisi
Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:53

Lanjutkan Estafet Perjuangan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Membentuk Formasi Pimpinan Baru Periode 2025–2030

Senin, 12 Mei 2025 - 02:47

Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:34

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:47

Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:20

Pemkot Depok Tempuh Jalur Hukum, Pelaku Penyegelan SDN Utan Jaya Diburu Polisi

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:12

Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:13

Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Berita Terbaru

Berita

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17