SiaranDepok.com – Varian baru B-117 virus Covid-19 telah ditemukan di Indonesia, meskipun akan menambah berat penanganan Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan penelitian sementara ilmuan Inggris virus tidak akan mengganggu efektifitas vaksin yang sedang berlangsung saat ini.
Pemerintah resmi mengumumkan varian baru B-117 telah menginfeksi salah satu warga Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Kondisi ini akan membuat tekanan pandemi Covid-19 di Indonesia semakin berat.
“Artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat. Inovasi dibidang kesehatan dari 462 yang sudah kita cek seluruh Nusantara. Dalam beberapa bulan ini kita sudah menemukan dua kasus tadi malam dan reveksi itu akan membuat tantangan baru ke depan lebih mengembangkan proses yang berkaitan dengan riset yang semakin cepat. Model-model penanganan yang lebih baik dan studi-studi epidemologis secara analitik. Karena proses mutase ini sudah ada di sekitar kita,” tutut Dante Saksono Harbuwono selaku Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Varian baru B-117 virus Covid-19 pertama kali ditemukan di Inggris pada bulan September 2020. Varian Covid-19 ini membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, melakukan lockdown sepanjang natal dan tahun baru 2020 untuk mencegah penularan.
Mutasi Covid-19 bagi sebagian ahli virus dan praktisi kesehatan sangat menakutkan karena 70% lebih cepat menular dari kasus Covid-19 yang terjadi sebelumnya. Berdasarkan survei Kantor Statistik Nasional Inggris pada bulan Januari 2021, menemukan masyarakat yang terinfeksi variasi baru Covid-19 akan merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan, kelelahan dan nyeri otot.
Meski demikian Direktur Jendral (Dirjen) World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, saat ini belum ada bukti virus B-117 lebih mematikan dibanding dengan virus aslinya.
“Virus bermutasi sepanjang waktu itu dialami dan memang diharapkan, otoritas Inggris melaporkan virus B-117 lebih mudah menular, tetapi sejauh ini tidak ada bukti varian birus membuat penyakit pernapasan lebih parah dan mematikan,” tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktu Jendrak (Dirjen) World Health Organization (WHO).
Selain itu penelitian World Health Organization (WHO), B-117 telah menyebabkan 60% kasus aktif di Inggris pada bulan September-Desember 2020. Namun World Health Organization (WHO) belum menemukan bukti bahwa mutase virus Covid-19 kebal terhadap vaksin.
“Penelitian Inggris akan menyediakan informasi secepatnya dan segera melaporkan perkembangan kepada World Health Organization (WHO) terkait B-117. Kabar baiknya Inggris tidak yakin bahwa virus ini mempengaruhi kerja vaksin,” tutur Maria Van Kerkhove selaku Pimpinan Teknis Penanganan Covid-19 World Health Organization (WHO).
Hingga detik ini mutasi virus Covid-19 masih terus terjadi, sedangkan obat untuk penyembuhkan Covid-19 masih jauh dari harapan. Perlindungan untuk diri sendiri seperti memakai masker, menjaga jarak dan memcuci tanga memakai sabun atau hand sanitizer menjadi sangat penting. Selain itu otoritas kesehatan di Indonesia juga harus meningkatkan upaya pengecekan, menguji dan memberi perawatan atau tracing and treatment virus Covid-19 apapun variannya.
Penulis : My
Editor : My