siarandepok.com-Dalam kondisi mewabahnya virus corona (covid-19) ini membuat perekonomian masyarakat menjadi goyah. Dan ini juga dirasakan terhadap perekonomian pada masyarakat Kapur IX Sumatera Barat (Sumbar). Harga gambir menjadi mata pencarian utama masyarakat tersebut ikut jatuh akibat terdampaknya pandemi covid-19 saat ini. Akibat terhambatnya ekspor, gambir produksi petani di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat (SUMBAR) menumpuk di gudang para tauke (pengusaha gambir).
Karena yang diketahui 90 persen tujuan ekspor gambir masyarakat adalah negara India, sedangkan negara tersebut masih melaksanakan sistem lockdown yang berdampak pada ekspor – impor komoditas, dan juga membuat sebagian dari gudang – gudang dan perusahaan ekspotir gambir di Sumatera Barat tutup, ini yang mengakibatkan harga gambir semakin memburuk dan terpuruk.
Harga gambir yang saat ini berkisaran Rp. 20.000 per kilogram anjlok dari harga normal sebelum adanya pendemi virus covid-19 yang berkisaran Rp. 33.000– Rp. 35.000 per kilogramnya yang tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan petani gambir untuk mengolah daun gambir sampai menjadi bongkahan sari gambir siap jual. Dan juga ditengah pandemi virus covid – 19 ini harga bahan pokok melonjak, sedangkan pemasukan petani berkurang dratis karena harga gambir yang terus merosot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis (G)