Siarandepok.com – Mencari pekerjaan memang hal yang terbilang sulit, tetapi jika kita berusaha pasti semua ada jalannya. Ini lah yang dirasakan warga Kota Bogor, akibat enggan bekerja di luar Bogor dan lowongan kerja yang sedikit, jumlah penganggurannya semakin tinggi.
Jumlah pengangguran di Kota Bogor masih tinggi, mencapai 9,57 persen dari penduduk usia kerja di Kota Bogor. Di sisi lain, tingginya pencari pekerja tidak sebanding dengan jumlah lowongan yang ada.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, angka pengangguran terbuka pada 2017 berjumlah 47.438 orang. Mayoritas pengangguran di Kota Bogor itu justru lulusan SMK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, Wirna Lasmina Wati menuturkan, angka pengangguran tertinggi di Kota Bogor paling banyak di usia produktif. Usianya berkisar antara 20 – 24 tahun. Pada rentang usia itu, jumlah penganggurannya mencapai 17.491 orang. Pada rentang usia 15 – 19 tahun, ada pengangguran sejumlah 10.071 orang dan usia 25 – 29 tahun dengan jumlah 8.414 orang. Meski begitu, Wirna menyebutkan dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, angka pengangguran terbuka di Kota Bogor terus menurun. Namun, jumlah penurunannya memang tidak terlalu signifikan.
“Data itu dari BPS. Kalau Disnaker hanya mendata orang yang mencari kerja dengan permohonan kartu kuning, itu yang diurusi. Kalau pengangguran secara keseluruhan itu pasti jumlahnya besar,” ujar Wirna, Kamis (14/3).
Menurut Wirna, tingginya angka pengangguran di Kota Bogor terjadi karena beberapa hal. Pertama, peluang lapangan pekerjaan di Kota Bogor sedikit. Di sisi lain, mayoritas pencari kerja enggan mencari kerja ke luar kota.
Ia juga mengatakan, Disnaker Kota Bogor pun terus berupaya untuk mencarikan lowongan bagi pencari kerja yang terdata. Pemerintah Kota Bogor juga telah menyediakan situs pencari kerja, sehingga para pencari kerja dapat melihat lowongan di situs daring tersebut.
“Kami juga rutin mengadakan jobfair. Inginnya rutin ya, tetapi tergantung anggaran yang kita punya. Makanya untuk meminimalisasi hal tersebut, kita akali dengan membuat website. Jadi pencari kerja bisa log in ke website bogorkerja. Awal tahun ini baru berjalan,” kata Wirna.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, Pemerintah Kota Bogor sudah berupaya menekan angka pengangguran di Kota Bogor. Bima mengklaim angka pengangguran terbuka terus menurun dalam lima tahun terakhir.
Pada 2018, Bima mengklaim angka pengangguran terbuka turun menjadi 7,4 persen. Dalam menekan angka pengangguran Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor menargetkan dapat menyediakan 20 ribu lapangan kerja baru dalam jangka waktu satu tahun.
Bima berharap, seluruh satuan kerja perangkat daerah bisa saling berintegrasi dan berkoordinasi untuk mewujudkan hal tersebut. Selain memaksimalkan usaha kecil menengah, pemanfaatan teknologi juga harus dimaksimalkan.
Penulis: Inggiet Yoes
Editor: Faisal Nur Fatullah
