Siarandepok.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus peternakan rakyat ke enam daerah di Indonesia secara serentak, Sabtu 9 Februari 2019. Yakni Kabupaten Malang, Kota Sumba Timur, Kota Magelang, Kota Lampung Tengah, Kota Sinjai, dan Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan penyerahan ini dilakukan untuk meningkatkan akses pembiayaan melalui penyaluran KUR. Keenam daerah yang dibagikan KUR ini merupakan daerah penghasil ternak yang utama.
“KUR peternakan rakyat merupakan perluasan jenis KUR untuk menggerakkan sektor ekonomi tradisional di pedesaan yang dikelola oleh rakyat, yang menunjukkan keberpihakan Pemerintah terhadap UMKM,” kata Darmin saat acara penyerahan KUR di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Desa Pandesari dipilih sebagai lokasi penyerahan KUR Peternakan karena memiliki jumlah peternak yang besar. Selain itu kawasan tersebut juga didukung oleh lahan peternakan yang luas dan subur.
Sebagai informasi, skema KUR Peternakan yang ditetapkan oleh pemerintah terbukti membantu para peternak dalam mengakses pembiayaan untuk membantu permodalan.Tercatat sejak 2015 hingga 2018, KUR Peternakan sudah dinikmati oleh 687,897 debitur dengan total plafon sebesar Rp14,4 triliun.
KUR pun telah lama menjadi perhatian Presiden Jokowi. Bahkan di awal 2015, Presiden meminta bunga KUR diturunkan hingga 7 persen. Belum pernah pemerintah memberi bunga serendah itu.
“Lantas bagaimana caranya? Dengan cara Pemerintah memberi subsidi pada bunganya,” terangnya.
Di sisi lain, Darmin berpesan kepada kepada para siswa agar seusai sekolah nanti, hendaknya jangan takut memulai usaha sendiri. Sebab dia menyarankan lulusan sekolah bisa berwirausaha di sektor peternakan maupun perkebunan.
Darmin pun menyarankan kepada masyarakat untuk beternak secara berkelompok dan tidak sendiri-sendiri. Sebab dengan berkelompok, maka perencanaan usaha akan lebih terstruktur dan disiplin terjaga.
“Masing-masing anggota bisa saling mengingatkan dan membantu bila ada yang sakit atau kesulitan. Selain itu para off taker akan lebih mudah mengumpulkan hasil ternak dengan harga yang lebih terjaga,” pungkasnya.
Penulis: Inggiet Yoes
Editor: Muhammad Rafi Hanif