Siarandepok.com – Menjelang Pemilu tanggal 17 April 2019 nanti, banyak sekali kabar hoaks yang beredar. Khususnya kabar hoaks yang menyudutkan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden melalui media sosial. Hal tersebut membuat rakyat bingung harus percaya pada pihak mana, sebab di dunia maya para warganet menjadi saling hujat satu sama lain karena berita hoaks tersebut.
Ada pula yang melakukan protes dengan munculnya pasangan capres dan cawapres fiktif Nurhadi-Aldo (Dildo) di media sosial sebagai bentuk ketidakpercayaan publik kepada kedua pasangan peserta pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Brigjen Pol. Krishna Murti, kepala Biro Misi Internasional Divhubinter Polri mengatakan, salah satu pihak yang paling dirugikan atas peredaran berita hoaks akhir-akhir ini adalah kaum milenial, khususnya pemilih pemula.
“Kaum milenial ini harus diberikan edukasi tentang kemampuan orang-orang yang akan mereka pilih. Tapi berita hoaks yang beredar malah membuat para pemilih muda ini bingung, yaitu disinformasi terhadap para calon, baik yang bertarung di pilpres maupun pileg” tuturnya, dalam sosialisasi anti-hoaks kepada kaum milenial di auditorium Vokasi UI, Depok, Senin (4/2/2019).
Bila peredaran berita hoaks tidak segera diberhentikan, sangat dikhawatirkan rakyat akan menganggap sebagai hal yang biasa.
“Hal buruk tidak boleh dibiasakan. Kalau buruk dibiasakan, yang baik akan menjadi aneh. Jadi kita membiasakan hal-hal baik kepada para mahasiswa” tutupnya.
Penulis: Adista
Editor: Muhammad Rafi Hanif
Sumber foto: warta kota
