Proyek Pembangunan alun-alun Kota Depok segera rampung dan ditargetkan selesai pada akhir Januari 2019.”Sebenarnya target kita cuma dikasih sampai tanggal 28 Desember, tapi diperpanjang satu bulan sampai 28 Januari,” kata Project Arsitek PT Inti Sari Adi Wijaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Grand Depok City (GDC) merupakan lokasi proses pembangunan Alun-alun Kota Depok , Kalimulya, Cilodong, Kota Depok. Alun-alun tersebut berada di tanah seluas sekitar 3 hektare
Pembangunan sejumlah fasilitas sudah hampir rampung. Untuk progres pengerjaan alun-alun sampai saat ini telah mencapai 95 persen.
“Sudah 95 persen, iya tinggal 5 persen finalisasi aja ini tahapnya. Targetnya akhir bulan ini selesai, makanya ini dikebut banget dengan kondisi begini,” ujarnya.
Di alun-alun ini, warga Depok bisa menikmati ruang terbuka hijau (RTH). Alun-alun juga dilengkapi dengan fasilitas seperti musala, lapangan basket, lapangan futsal, toilet, dan tribun penonton.
Tempat tersebut nantinya bisa digunakan anak-anak muda untuk mengembangkan kreativitas dan bakat sesuai dengan hobinya. Sarana berupa skate park, arena BMX, dan wall climbing mendukung bagi para pencinta olahraga.
Namun proyek itu sedikit mangkrak dari target Desember 2018. Faktor cuaca menjadi salah satu hambatan proyek kelar sesuai target.
“Kalau proyek (di tempat) terbuka gini selalu masalahnya adalah cuaca gitu, kita ngecor banyak ditunda juga,” ucapnya.
Selain fasilitas tersebut, alun-alun Kota Depok dilengkapi dengan sistem pengawasan CCTV 24 jam. Nantinya akan ada 40 titik CCTV yang disebar di setiap sudut.
“CCTV ada di lapangan yang kualitas HD, ada 40-an lebih CCTV tentu untuk memantau pengunjung, karena CCTV kan range area-nya jauh ya, terus abis itu fungsinya juga karena aktivitas orang banyak, maka harus dipantau banyak angle. Ini per tiang isinya bisa dua atau tiga CCTV gitu. Pada intinya fungsi keamanan lah,” paparnya.
Sementara itu, Kadisrumkin Pemkot Depok Dudi Miraz belum bisa memastikan kapan alun-alun tersebut bisa dimanfaatkan. Sebelum dibuka secara resmi, pihaknya akan menetapkan pengelola terlebih dahulu.
“Dipakai mah enggak, tapi dimanfaatkan tergantung pimpinan. Kita lihat dulu nanti semuanya sudah siap dipakai atau enggak gitu, nunggu keputusan pimpinan karena harus ada unit yang menjaga atau mengelola, yang kelola nanti siapa. Jadi harus dikelola oleh siapa kan banyak OPD ada dari sarana olahraga, rekreasinya,” tutur Dudi.