Jurnalis Laporkan Lagi Intimidasi di Munajat 212

- Reporter

Kamis, 28 Februari 2019 - 13:46

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Satu lagi seorang jurnalis yang meliput acara Munajat 212 melapor ke polisi atas kekerasan yang ia alami. Laporan kali ini berasal dari Endra Rizaldi, jurnalis CNN Indonesia TV, yang mendapat intimidasi saat melakukan pekerjaannya dari sekelompok orang di acara tersebut.

Kepala Peliputan CNN Indonesia TV Revolusi Riza yang mendampingi Endra mengatakan laporan yang mereka buat berdasarkan dugaan penghalangan kerja jurnalistik. Sementara itu, pihak yang dilaporkan adalah massa yang memakai atribut ormas Front Pembela Islam (FPI).

“Pasal [yang digunakan]-nya penghalang-halangan kerja jurnalistik, melanggar Pasal 4 UU Pers No 40 Tahun 1999 [tentang Pers]. Walaupun kemudian ada juncto kekerasan di KUHP tapi yang kita kedepankan UU Pers-nya yang kita laporkan,” kata Riza usai menemani Endra membuat laporan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Riza menekankan aksi massa yang mengintimidasi Endra saat bekerja tidak dapat dibenarkan. Tindakan massa meminta Endra untuk menghapus rekaman hasil peliputannya ia anggap menghalangi hak publik untuk memperoleh informasi mengenai peristiwa yang berlangsung.

Dalam laporan bernomor LP/1219/II/2019/PMJ/Dit.Reskrimum ini, ada dua keterangan saksi yang mereka andalkan. Di samping itu, pihak Endra juga membawa bukti berupa kamera dan rekaman.

Keberadaan bukti ini yang menurut Riza membedakan dengan pelaporan serupa atas nama Satria Kusuma, jurnalis Detik.com, yang turut mendapat intimidasi dan kekerasan dari massa beratribut FPI.

“Kemarin kan kasus hari Jumat dilaporkan. Itu rumit karena enggak ada bukti videonya, jadi polisi identifikasinya jadi susah. Kalau ini kami bawa bukti rekaman ketika dia diminta menghapus itu,” kata Riza.

Kendati demikian, Riza menegaskan laporan ini akan memperkuat laporan serupa yang dibuat jurnalis lain yang mendapat kekerasan di acara Munajat 212 itu. Ia berharap pihak berwajib dapat mengidentifikasi pelaku intimidasi dan kekerasan tersebut.

Endra bercerita bahwa saat itu dia hanya refleks merekam kericuhan yang dipicu oleh tertangkapnya seorang copet di dekat pintu masuk VIP acara Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2). Hanya karena mengambil gambar itu, ia mengaku didorong beberapa kali oleh sejumlah orang beratribut FPI.

Kejadian itu berakhir dengan diusirnya Endra dari lokasi acara dan dihapusnya rekaman tentang kericuhan tadi sesuai desakan dan intimidasi massa.

“Cuma pendorongan saja yang saya alami, mungkin dua, tiga kali didorong. Saya pikir karena ada kawan saya, Joni, yang jaga di belakang, supaya tidak lebih banyak yang dorong saya jadi bisa menyelesaikan masalah di situ juga untuk cari jalan tengahnya,” tutur Endra.

Ia menambahkan hingga saat ini belum ada ucapan maaf dari pihak panitia atas insiden yang menimpanya.

Riza yang juga menjabat Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI), membenarkan belum ada inisiatif dari panitia untuk membicarakan hal ini. Kendati pun ada, ia menekankan proses penegakan hukum harus tetap berjalan.

“Kalau misalkan nanti diajak ngobrol ya monggo aja tapi proses hukum akan jalan,” kata Riza.

 

Penulis: Adista

Editor : Muthia Dewi Safira

 

<

Berita Terkait

Trending dunia, Justin sempat menangis, tapi Indonesia ditakdirkan menulis Sejarah Ke Olimpiade
Mengenali Perbedaan Antara Politisi dan Cendekiawan
Dr. Awaluddin Faj, M.Pd, Motivator Alumni Unida Gontor Dengan Segudang Prestasi
KCIC Operasikan 832 Perjalanan Whoosh Pada Periode Angkutan Lebaran 2024
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra
JebreetMedia Gelar Turnamen Bulutangkis Usia Dini Bertajuk “PB INA Kids Badminton Tournament”
Erick Thohir Sukses Lobi Heerenveen Izinkan Nathan untuk Perkuat Timnas di Piala AFC U-23
Jelang Thomas & Uber Cup 2024, Sekjen PBSI Harap Tim Indonesia Tampil Maksimal

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 13:47

Trending dunia, Justin sempat menangis, tapi Indonesia ditakdirkan menulis Sejarah Ke Olimpiade

Jumat, 26 April 2024 - 11:29

Mengenali Perbedaan Antara Politisi dan Cendekiawan

Jumat, 26 April 2024 - 11:16

Dr. Awaluddin Faj, M.Pd, Motivator Alumni Unida Gontor Dengan Segudang Prestasi

Kamis, 25 April 2024 - 16:58

KCIC Operasikan 832 Perjalanan Whoosh Pada Periode Angkutan Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 - 16:52

Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra

Kamis, 25 April 2024 - 16:45

Erick Thohir Sukses Lobi Heerenveen Izinkan Nathan untuk Perkuat Timnas di Piala AFC U-23

Kamis, 25 April 2024 - 16:40

Jelang Thomas & Uber Cup 2024, Sekjen PBSI Harap Tim Indonesia Tampil Maksimal

Kamis, 25 April 2024 - 16:37

Bioskop Rakyat Ajak Penonton Sambut Kebangkitan Sinema Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Mengenali Perbedaan Antara Politisi dan Cendekiawan

Jumat, 26 Apr 2024 - 11:29