SiaranDepok.com – Kita diwajibkan untuk memakai masker saat diluar rumah ataupun di luar ruangan, tetapi apakah cara kita memakai masker sudah benar?, atau masih ada yang memakai masker yang sama selama berminggu-minggu?.
Wabah pandemi Covid-19 telah ada pada beberapa tahun lalu, bahkan sekarang sudah ada variannya yang baru yaitu Omicron. Yang mewajibkan kita sebagai masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan memakai masker. Tetapi apakah cara kita memakai masker sudah benar?.
Dr Dewi Sumaryani Soemarko MS SpOK menjelaskan bahwa masker medis hanya bisa dipakai sekali saja. Dan harus menutupi hidung dan mulut.
Baca Juga : Terlihat Harimau Masuk ke Pemukiman Warga di Jambi – Siaran Depok
Ketua Magister Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Dewi Sumaryani Soemarko MS SpOK mengingatkan masyarakat bahwa masker bedah hanya bisa dipakai satu kali, dan harus dihancurkan atau dirobek sebelum dibuang.
Namun setelah masker tersebut telah selesai digunakan, kita diharuskan untuk menghancurkannya agar tidak ada pelaku kejahatan yang mendaur ulang masker tersebut dan dibuang ke tong sampah.
“Orang kita (Indonesia) itu kan banyak yang kreatif-kreatif. Nanti, karena masker mahal, malah masker yang udah dibuang itu diambil dan dikemas lagi, dijual harga mahal,” ujar Dewi dalam acara bertajuk bertajuk Wabah Covid-19 Positif di Indonesia di FKUI beberapa waktu lalu
Pada dasarnya, masker yang telah kita pakai pasti terdapat virus yang menempel pada masker kita, dan jika ada orang yang memakai masker bekas tersebut dapat menimbulkan penyebaran bakteri pada orang yang memakainya.
“Misal yang pakai sebelumnya Tuberkulosis (TBC), sakit paru, itu bisa bakterinya masih ada di situ. Jadi bisa saja yang pakai berikutnya nanti terinfeksi juga, itu bisa saja,” katanya.
Umumnya masker medis tidak dapat menjamin melindungi kita dari virus 100%. Haruskah kita menggunakan masker yang lebih tebal seperti masker N95?.
Dokter mengatakan bahwa masker N95 dapat memfilter virus dengan baik, tetapi masker tersebut hanya dipakai oleh tenaga medis dan hanya bisa digunakan selama 15 menit karena kurangnya oksigen hipoksia yang diterima.
“Itu saking pengapnya, tidak bisa bernapas. Kalau tidak bisa bernapas kan juga berbahaya. N95 itu tidak untuk dipakai sehari-hari,” ujar Dewi.
Jadi, gunakan masker dengan tepat saat diluar ruangan, ikuti protokol kesehatan yang sudah ada dan sering mencuci tangan.











