Siarandepok.com – Kamis (8/4), Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma kembali ke wilayah terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mendarat di Bandara Fransiscus Xaverius Seda NTT dan dilanjutkan ke Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Politisi PDIP itu mengaku kembali ke NTT untuk memastikan kebutuhan para korban terpenuhi.
“Kunjungan kali ini saya ingin memastikan kebutuhan warga yang belum tersentuh bantuan terpenuhi juga mengajak masyarakat dan dunia usaha untuk turut membantu warga terdampak bencana,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia akan kembali ke Pulau Adonara, lalu ke Pulau Alor dan Sumba Timur. Dalam kunjungan Senin hingga Selasa (5-6/4/2021), Risma menuturkan sumber daya manusianya (SDM) sangat siap, seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana). Namun karena keterbatasan peralatan di lokasi, dia mengaku butuh waktu lama untuk mempersiapkan kebutuhan pengungsi.
“Ini karena di sana tidak ada kompor gas. Jadi ya masaknya lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, juga akan dibawa kering tempe, orek tempe, selain juga obat-obatan. Kami juga sedang mengusahakan alat berat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan para pengungsi. Namun karena aksesnya masih sulit, belum ada bantuan yang diberikan.
“Misalnya kemarin bantuan dari Maumere, mau nyeberang ke Adonara. Tapi karena cuaca nggak bagus, ya nggak bisa. Tapi untuk saya kemarin, saya paksakan,” terang Risma.
Saat Risma sampai di Pos Pengungsi Waipare, dia mendengar ada pengungsi yang perlu disalurkan. Dia juga secara proaktif membelinya.
“Ternyata ada kebutuhan yang diminta tidak ada dalam daftar bantuan yang diangkut pada saat ini. Saya belanja dulu, soalnya pas ke sini tidak bawa barang-barang yang untuk anak-anak seperti popok dan lainnya,” katanya.
Usai meninggalkan pos evakuasi Waipare, Risma langsung menuju ke arah barat daya Kabupaten Samba untuk membongkar barang bantuan logistik yang akan dikirim ke wilayah terdampak banjir. Butuh waktu sekitar setengah jam dari Momre ke Samba di barat daya menggunakan Boeing 737.
“Tadi kita paksakan ke sini, karena barang kita sebenarnya sudah dikirim sampai Kupang sejak hari Minggu, tapi tidak bisa terbang ke Sumba Timur. Jadi itu lah kami bawa barang-barang (bantuan) ke Sumba Barat Daya ini,” terangnya.
Dia mengatakan, sebagian bantuan logistik yang diberikan di pesawatnya akan terus dikirim ke Kabupaten Samba Timur.
Sedangkan setelah meninggalkan Bandara Tambolaka, Risma akan bermalam di Larantuka, dan besok (9/4) akan terbang ke laut untuk mempersiapkan Adonara.
“Di sini bandara tidak bisa pesawat terbang ke Adonara, sedangkan besok pagi kita harus terbang ke Adonara. Malam ini akan menginap di Larantuka, pagi kita menyeberang (ke Adonara),” pungkasnya.
(DL)
