Siarandepok.com– Kota Depok, Jawa Barat masih berhati-hati dalam memutuskan pembukaan kembali sekolah/pembelajaran tatap muka.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menyebutkan bahwa pembelajaran jarak jauh tetap akan digelar hingga akhir semester pada Juni 2021.
“Pembelajaran secara tatap muka belum bisa dilakukan. Karena setiap waktu kan pertambahan Covid-19 sangat dinamis. Bisa saat ini mulai melanda secara tiba-tiba, mudah-mudahan tidak terjadi, menanjak lagi,” kata Dadang kepada wartawan, Senin (22/3/2021).
Setelahnya, satgas dan pihak terkait akan melakukan evaluasi pembukaan sekolah tatap muka berdasarkan zonasi risiko Kota Depok secara makro, bukan zonasi risiko RT.
Dadang berharap kondisi segera membaik sehingga pembelajaran secara tatap muka bisa dilaksanakan pada tahun ini.
“Mudah-mudahan saja di bulan-bulan ini, April dan Mei, kondisi membaik,” Ujar Dadang.
Dadang mengatakan, jumlah RT zona hijau tidak dapat dijadikan parameter untuk memutuskan pembukaan sekolah tatap muka.
Masih ada banyak indikator kesehatan masyarakat dan epidemiologi yang lebih representatif terhadap situasi pandemi, seperti positivity rate (jumlah temuan kasus Covid-19 berbanding jumlah tes).
Positivity rate Depok saat ini masih di atas 30 persen, jauh di atas ambang batas aman 5 persen dari WHO.
“Yang menjadi keyakinan untuk PJJ dan sekolah offline adalah zona risiko daerah dengan 14 indikator kesehatan masyarakat (berdasarkan Satgas Covid-19 RI),” ujar Dadang.
Sejauh ini, Depok masih belum mencapai zona kuning/wilayah risiko rendah penularan Covid-19, melainkan masih oranye dan merah.
(TK)
Komentar